Nelayan Kendal antre mendapat solar di SPBN agar bisa melaut.
Sumber :
  • Tvonenews.com/Teguh Joko Sutrisno

Nelayan Kendal Terpaksa Tidur untuk Antre di SPBN Demi Dapat Jatah Solar Cuma 2 Jeriken

Rabu, 21 September 2022 - 13:32 WIB

Kendal, Jawa Tengah - Nelayan di Kendal Jawa Tengah hari-hari ini harus berjibaku dan berjuang keras demi bisa mendapatkan jatah beli solar untuk dipakai melaut

Bayangkan, para nelayan harus antre bahkan tidur di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) menunggu pasokan solar dari Pertamina datang. Itu pun jatah yang mereka terima cuma 2 jeriken atau hanya 60 liter. Tidak tiap hari pula.

Antrean panjang tampak jelas terlihat di SPBN dekat dermaga muara Kali Kuto, Desa Gempolsewu, Kecamatan Rowosari, Kendal. Tumpukan jeriken tampak berderet memenuhi halaman SPBN. Sebagian besar yang antre adalah ibu-ibu karena suami mereka harus bekerja melaut. Mereka berebut jatah solar bersubsidi sebagai bahan bakar kapal tangkap ikan. 

Kata mereka, pasokan solar hanya datang dua kali dalam sepekan. Maka tak heran, antre harus dilakukan sejak beberapa hari sebelum pasokan datang. Kalau perlu menginap agar bisa mendapatkan kupon antrean di awal.

"Harus antre, apalagi ini kan dijatah jumlah solarnya sesuai besar kecilnya kapal atau perahu. Sudah dicatat, kalau kapal kecil cuma dapat 40 liter, yang agak besar dapat 70 liter, tapi rata-rata dapat 60 liter," jelas Waliyah, istri nelayan yang antre.

Dengan solar yang dijatah, maka nelayan kini tak bisa mengoperasikan kapal atau perahu tiap hari. Karena jatah solar tersebut hanya cukup untuk dipakai melaut seminggu dua kali saja.

"Dua jeriken dapat 60 liter ya paling untuk dua kali dakam seminggu. Kala jarak dekat bisa tiga kali. Ya terpaksa harus begitu sekarang," kata Sukardi, nelayan Rowosari Kendal.

Sementara itu, admin SPBN dermaga Tawang Rowosari, Zaky Nur Komar mengungkapkan, sejak Agustus hingga September ini DO dari Pertamina terus berkurang.

"Sejak Agustus mas sampai sekarang, dari sebelumnya bisa 32 tangki sekarang jadi 22 tangki dengan kapasitas 16 ribu liter tiap bongkar, itu dipasok 2 kali seminggu," katanya.

Para nelayan berharap agar pemerintah semakin memudahkan nelayan mendapatkan akses bahan bakar sehingga produktivitas nelayan kembali stabil. (tjs/act)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:08
06:10
01:41
03:04
02:15
03:41
Viral