Aisha Baby Joanna perlihatkan lukisan digital yang menjadi juara di Ozone2Climate Art Contest 2022 Asia Pasifik 2022.
Sumber :
  • Tim tvOne - Aditya Bayu

Siswi SMP Negeri 2 Ambarawa Juara Ozone2Climate Art Contest 2022 Asia Pasifik

Rabu, 28 September 2022 - 16:04 WIB

Semarang, Jawa Tengah - Prestasi gemilang ditorehkan oleh Pelajar SMP Negeri 2 Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah dengan menjuarai lomba Ozone2Climate Art Contest 2022 Asia Pasifik tingkat regional yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia.

Namanya Aisha Baby Joanna, meski masih berusia usia 14 tahun dan duduk di kelas 9 SMP Negeri 2 Ambarawa, Kabupaten Semarang, namun kemampuan menggambarnya cukup luar biasa hingga menyabet juara 1 dan mengalahkan ratusan peserta lainnya untuk kategori menggambar usia muda.

Dijumpai saat jam istirahat sekolah, Baby (sapaan akrabnya) mengaku memiliki hobi menggambar sejak kecil. Namun, obyek yang digambarnya tidak spesifik pada benda tertentu.

"Gambarnya tidak terpaku pada satu tema, saya suka menggambar apapun (random). karena memang suka menggambar," ujarnya saat ditemui di SMPN 2 Ambarawa, Rabu (28/9/2022).

Mengenai ajang yang diikutinya itu, ia mendapatkan informasi tentang lomba Ozone2Climate Art Contest 2022 Asia Pasifik tersebut dari instagram resmi Ditjen Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) KLHK pada bulan April 2022 lalu.

Lomba yang melibatkan kerjasama antara United Nations Development Programme (UNDP), UNEP Ozon Action dan Unesco itu memiliki tiga kategori, yakni desain grafis, fotografi dan menggambar.

"Saya ikut yang kategori menggambar. Tema yang diambil waktu itu mengenai kampanye melindungi lapisan ozon," jelasnya.

Inspirasi dalam membuat gambar ia dapatkan dari kehidupan sehari hari. Hal hal apa saja yang dapat membuat lapisan ozon rusak. Selain itu, ia juga mencari informasi lebih lanjut dari internet hal hal apa saja yang dapat merusak lapisan ozon.

" Ternyata pendingin ruangan (AC), kulkas dan beberapa benda-benda lain yang ada di rumah berpotensi merusak ozon karena mengandung Hydrofluorocarbon (HFC). Itu yang saya tuangkan ke dalam gambar hingga akhirnya bisa juara 1," katanya.

Sementara itu Kepala SMPN 2 Ambarawa Heri Muryanto mengaku bangga atas prestasi yang ditorehkan oleh anak didiknya tersebut. Sebab selain mengharumkan nama pribadi, apa yang sudah diraih itu juga membawa nama baik sekolah.

"Penghargaan tentunya akan kita siapkan. Tapi intinya adalah prestasi yang mereka raih menjadi motivasi bagi teman-temannya," ungkapnya.

Mengenai pendampingan terhadap para anak didiknya, Heri mengaku sudah memiliki formula untuk mengetahui bakat apa saja yang dimiliki. 

Pada awal tahun ajaran, pihaknya telah menyiapkan formulir melalui google form untuk diisi para peserta didik. Dalam formulir tersebut tercantum bakat dan minat yang harus diisi sehingga pihak sekolah mempunyai bank data para peserta didik.

" Bank data itu yang kita breakdown di dalam Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (ARKAS) melalui ekstrakurikuler. Kita sudah memiliki pendamping untuk membimbing mereka. Selain itu, kita juga mendatangkan dari pihak luar jika dirasa perlu. Seperti pelatih tenis Gotong Royong Ambarawa dan pelatih panahan dari Perpani," urainya.

Heri juga mengungkapkan saat ini tidak hanya Baby saja yang menorehkan prestasi membanggakan, namun juga ada siswi lain yang menorehkan prestasi di tingkat nasional.

" Kami juga ada 2 siswi lainnya yaitu Calysta Abriptu Zenna Maharani yang menjadi juara 2 di kejurnas Wushu dan Syavira Sekar Primadanti yang menjadi juara di Jambore Nasional," pungkasnya. (Abc/Buz)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:05
07:24
28:50
03:48
07:26
08:03
Viral