- Istimewa
Terjadi Banjir 8 Daerah di Jateng Akibat Dihantam Cuaca Ekstrem, Sebagian Besar Pengaruh Bencana hidrometerologis
Semarang, Jateng - Bencana hidrometerologis sudah terjadi di beberapa wilayah di Jawa Tengah yang berkait dengan cuaca ekstrem seiring masuknya musim penghujan pada Oktober ini.
Sejumlah peristiwa seperti banjir dan longsor dilaporkan terjadi, antara lain di Cilacap, Purworejo, Semarang, Temanggung, dan lain-lain.
Hal itu diungkapkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah Bergas C. Penanggungan saat apel kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana, di Semarang, Jumat (14/10).
"Beberapa kabupaten sudah terdampak cuaca ekstrem khususnya Banyumas, Cilacap, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, kemudian Temanggung, Banjarnegara dan Semarang," jelas Bergas.
Untuk itu ia meminta semua BPBD di 35 kabupaten/kota mengaktifkan posko, dan rutin berkoordinasi dengan dinas terkait.
"Kuncinya komunikasi dan percepatan penanganan, speed. Dari segi logisitik kami dari BPBD provinsi siap melakukan pendampingan, support dan cover berkait dengan kebutuhan," ungkapnya.
Ia menambahkan, personel dan anggaran saat ini sudah siaga. Hal itu berlaku juga untuk penggunaan dana siaga bencana.
"Di semua kabupaten/kota ada relawan dan BPBD serta instansi terkait. Dana siaga bencana ketika ada penetapan status keadaan darurat, maka pemerintah bisa menggunakan belanja tak terduga, dan semua OPD sudah diberikan anggarannya, tinggal syarat dan pendukung untuk bisa memanfaatkan dan menggunakannya untuk penanganan bencana," tegasnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan, dalam menghadapi potensi bencana, respon cepat menjadi kunci pencegahan dan penanganan bencana. Hal itu menurutnya bisa dilakukan dengan melakukan pemetaan wilayah rawan bencana. Setelah mengetahui potensi kebencanaan suatu daerah, pasokan data cuaca dan penyiagaan personel perlu dikuatkan.
"Yang penting pertama adalah infomasi, seperti curah hujan dari BMKG, kondisi tanah dari badan geologi termasuk dari dinas ESDM kami yang coba kita sebarkan. Kemudian, memunculkan awareness, maka kawan-kawan relawan, kades penting untuk mengetahui supaya responnya bisa cepat," kata Ganjar.(tjs/ppk)