Theresia Alfita Saraswati, anak sulung Iwan Boedi Prasetijo Paulus saat membacakan surat untuk petinggi negara, Kamis (3/11/2022).
Sumber :
  • Tim tvOne - Didiet Cordiaz

Pelaku Pembunuhan ASN di Semarang Belum Terungkap, Keluarga Iwan Boedi Kirim Surat pada Presiden

Kamis, 3 November 2022 - 22:43 WIB

Semarang, Jawa Tengah - Keluarga Pegawai Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Semarang, yakni Iwan Boedi Prasetijo Paulus mengirim surat ke petinggi negara. Surat tersebut adalah wujud permintaan keluarga agar kasus pembunuhan Iwan Boedi segera terungkap.

Namun, Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa tidak diberikan surat tersebut. Akan tetapi akan ada pesan khusus yang dibuat oleh keluarga dan nantinya hanya akan ditujukan ke Panglima TNI.

“Jadi kami tetap untuk Panglima ada surat khusus. Rencana akan kami ini keluarga ingin ketemu khusus,” ujar Pengacara Keluarga Iwan Boedi, Yunantyo Adi Setiawan saat anak pertama Iwan Boedi yakni, Theresia Alfita Saraswati membacakan surat di Gereja Santo Ignatius Loyola Banjardowo, Kota Semarang, Kamis (3/11/2022).

Menurutnya, surat khusus yang akan hanya ditujukan Panglima TNI ini dibuat karena berkaitan dengan adanya dugaan oknum TNI yang terlibat dalam pembunuhan Iwan Boedi. Apalagi hal tersebut juga sempat disampaikan langsung oleh Panglima ketika di UGM beberapa waktu lalu terkait beberapa anggotanya yang diperiksa.

“Karena permasalahan ini memerlukan atensi Panglima yang disebabkan ada dugaan anggota atau alat negara yang menurut penyelidikan sementara ini terlibat dan itu Panglima sendiri yang menyatakan kepada pers tentang adanya anggota yang diperiksa terkait meninggalnya almarhum Iwan Boedi Prasetijo Paulus ini,” paparnya.

“Kami memerlukan atensi khusus supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di bawahnya dan perlu ketegasan khusus dari Panglima sendiri agar proses hukum di lapangan nanti bisa berjalan baik,” lanjutnya.

Sementara itu, Theresia Alfita Saraswati  mengatakan, pembacaan surat ini sebagai langkah tempuh demi mendapatkan atensi dari Presiden. Ia berharap, keadilan bagi ayahnya segera diberikan.

"Surat akan kami kirimkan hari ini. Kami memohon keadilan dan atensi dari petinggi negara atas kasus ini dituntaskan tanpa intervensi," kata Saras

Berikut adalah surat yang dibacakan oleh Theresia Alfita Saraswati yang ditujukan kepada para petinggi negara:

Semarang 3 November 2022

Kepada yang terhormat Presiden Republik Indonesia Joko Widodo

Kami mohon keadilan bagi keluarga almarhum Paulus Iwan Boedi Prasetijo, ASN Bapenda Semarang yang dibunuh dan dimutilasi sehari sebelum memberikan keterangan terkait dugaan korupsi kasus hibah tanah di Mijen.

Dengan hormat kami yang bertandatangan di bawah ini keluarga Paulus Iwan Boedi Prasetijo. Selanjutnya disebut almarhum yang diwakili oleh saya, Saras putri pertama almarhum.

Mohon kiranya bapak presiden berkenan memberikan perhatian lebih kepada kejadian yang menimpa almarhum. Kami sebelumnya keluarga yang harmonis yang penuh kehangatan, bagi keluarga almarhum adalah sosok yang penuh tanggung jawab, bijaksana dan penyayang.

Kepergian almarhum di tangan makhluk yang bernama manusia penuh keserakahan yang tidak bisa menggunakan akal budi dan nuraninya sungguh menjadi pukulan berat bagi kami

Sampai saat ini kepala almarhum, representasi wajah yang kami lihat tiap hari dan selamanya akan kami kenang belum dapat ditemukan. Saat ini hanya keadilan yang kami harapkan.

Kami percaya tim gabungan Polrestabes Semarang dan Polda Jateng masih berupaya keras menuntaskan kasus kematian almarhum. Namun, di tengah upaya tersebut masih banyak menemukan kendala karena dugaan keterlibatan anggota militer dalam kasus pembunuhan ini.

Kami keluarga korban agar kasus yang diduga melibatkan alat negara tersebut, dikawal dan diselesaikan seadil-adilnya.  Sudah hampir dua bulan kasus ini masih bergulir dan para pelaku masih belum bisa diadili.

Kami dengan hormat agar kasus ini dituntaskan tanpa intervensi dari berbagai pihak yang ingin menutupi kesalahan keji para pelaku.

Mohon untuk dilihat kesedihan keluarga almarhum, bapak presiden. Saat ini yang bisa membuat kami kuat untuk terus menjalani kehidupan hanya melihat para pelaku bertanggung jawab dihadapan hukum atas perbuatan biadab mereka atas nyawa berharga almarhum.

Bersama surat terbuka ini kami memohon bapak presiden dapat memberikan arahan kepada jajaran menteri atau kepala lembaga terkait untuk menyelesaikan kasus hukum baik yang melibatkan almarhum berkenaan dengan pemeriksaan polisi sebelum wafatnya almarhum.

Maupun yang berkaitan dengan dugaan penghilangan nyawa almarhum, guna menemukan pelaku tindak pidana sebagaimana diduga telah dilakukan.

Dimana hal dimaksud kami pandang perlu guna memenuhi rasa keadilan kami dan masyarakat luas.

Demikian atas perhatian Bapak Presiden RI kami ucapkan terimakasih.

Tembusan :
Sekretaris Kabinet RI.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia.
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
Menteri Dalam Negeri.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Kapolri.
Jaksa Agung.
Ketua Komnas HAM.
Ketua LPSK.
Kompolnas.
Wali Kota Semarang. (Dcz/Buz)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:06
03:53
01:00
01:02
01:01
05:31
Viral