- Tim tvOne - Edi Mustofa
Peringati Hari Pahlawan bersama Petani dan Nelayan, NFA Gelar Bazar Pangan dan Bantuan Logistik
Pekalongan. Jawa Tengah - Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) memperingati Hari Pahlawan Nasional bersama para petani, peternak, dan nelayan di Kota Pekalongan, Jawa Tengah.
Dalam momen Hari Pahlawan tersebut dilaksanakan berbagai kegiatan seperti Gerakan Pangan Murah melalui pelaksanaan Bazar Pangan Murah, penyerahan bantuan logistik pangan, pemberian penghargaan, serta penyerahan bantuan paket sembako.
Menurut Kepala NFA Arief Prasetyo Adi, Hari Pahlawan merupakan momentum yang tepat untuk memperkuat kedekatan dengan para pahlawan pangan nasional, yaitu para petani, peternak, dan nelayan.
"Tanpa kita sadari mereka adalah para pahlawan di bidang pangan. Kontribusi dari para petani, peternak, dan nelayan sangat besar bagi pemenuhan dan ketahanan pangan nasional," kata Arief Prasetyo Adi, saat menghadiri Peringatan Hari Pahlawan dan Hari Pangan Sedunia di Kota Pekalongan, Kamis, (10/11/2022).
Arief mengatakan, NFA tidak akan pernah bisa dilepaskan dari petani, peternak, dan nelayan, karena tiga kelompok tersebut merupakan mitra strategis sekaligus ujung tombak dari ketersediaan pangan nasional.
“Untuk itu, misi kita jelas membangun inklusifitas bagi petani, peternak dan nelayan melalui serangkaian kebijakan pangan yang tidak hanya berorientasi pada keterjangkauan harga di hilir tetapi juga kesetimbangan harga dari tingkat produsen. Dengan begitu kita dapat mewujudkan petani, peternak, dan nelayan sejahtera, pedagang untung, dan masyarakat tersenyum,” ujarnya.
Untuk memaknai dan mengapresiasi jasa para pahlawan pangan tersebut, ujar Arief, NFA menggelar serangkaian kegiatan yang melibatkan petani, peternak, dan nelayan di wilayah Pekalongan dan sekitarnya. Diantaranya, gelaran Bazar Pangan Murah yang menjual berbagai komoditas pangan produksi lokal dengan harga terjangkau.
Bazar tersebut menyediakan daging ayam ras seharga Rp 27 ribu/kg, cabai merah Rp 20 ribu/kg, bawang putih Rp 20 ribu/kg, bawang merah Rp 27 ribu/kg, beras Rp 9.450/kg, minyak goreng Rp 12.500/liter, dan gula pasir Rp 13 ribu/kg. Selain itu, juga tersedia aneka buah-buahan, sayuran,s erta berbagai produk UMKM berupa inovasi pangan berbahan dasar komoditas lokal.
“Kegiatan ini juga dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia. Acara dibangun dengan semangat kolaborasi melibatkan BUMN Pangan seperti, BULOG dan Holding Pangan ID FOOD, sektor swasta, kelompok tani, UMKM, serta universitas,” ucapnya.
Menurut Arief, bazar pangan murah dan operasi pasar menjadi salah satu langkah pengendalian inflasi pangan yang efektif. Terbukti pada Oktober lalu, seperti dilaporkan Badan Pusat Statistik (BPS), terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 112,87 di bulan September 2022 menjadi 112,75 di bulan Oktober 2022 atau terjadi penurunan 0,11 persen secara bulanan (MoM), dengan kontribusi terbesar dari sektor pangan -0,25 persen.
Faktor penyebab turunnya inflasi pangan, menurut Arief, salah satunya dampak dari gencarnya pelaksanaan operasi pasar atau bazar pangan murah di berbagai daerah. Sampai dengan awal November 2022 ini, NFA bekerja sama dengan dinas urusan pangan daerah, Bank Indonesia, pelaku usaha, dan stakeholder lainnya telah melaksanakan 125 kali bazar pangan murah di 25 provinsi dan 56 kabupaten/kota.
“Selain untuk membersamai petani, peternak, dan nelayan di Pekalongan, pelaksanaan bazar pangan murah ini sebagai langkah untuk turut menekan angka inflasi di Pekalongan sebagai salah satu barometer inflasi di Jawa Tengah,” ungkapnya.
Sementara itu,Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid menyambut baik dipilihnya Kota Pekalongan sebagai tempat penyelenggaraan Hari Pahlawan dan Hari Pangan Sedunia oleh NFA. Ia mengatakan, momen peringatan ini dapat memperkuat semangat petani, peternak, dan nelayan setempat untuk terus meningkatkan produksinya.
Selain itu, ia juga berpesan kepada masyarakat untuk mendukung program pemerintah menjaga ketahanan pangan nasional. Salah satunya dengan pemanfaatan lahan-lahan pekarangan disekitar rumah sehingga dapat mandiri pangan.
“Kita jadikan diri kita sebagai pahlawan pangan yang berkontribusi membantu ketahanan pangan,” kata Achmad Afzan Arslan Djunaid. (Hhm/Buz)