- Tim tvOne/Didit Kordiaz
Tak Ada Pelayaran karena Cuaca Buruk, Kapal Perang KRI Makassar Angkut Puluhan Mobil Tangki BBM dan Bahan Makanan
Semarang, JawaTengah - Cuaca buruk yang mengakibatkan gelombang tinggi dan angin kencang di perairan Karimun Java, membuat pelayaran ke wilayah tersebut terganggu. Untuk memnuhi sejumlah kebutuhan masyarakat di kepulauan Karimun Jawa, Kapal KRI Makassar-590 diterjunkan.
Puluhan mobil tangki Bahan Bakar Minyak (BBM) diangkut KRI Makkasar menuju Pulau Karimunjawa, pada Kamis (5/1/2023) dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Selain membawa BBM, Kapal milik TNI AL itu juga membawa genset, hingga bahan pangan masyarakat. Sekda Provinsi Jawa Tengah, Sumarno mengucapkan terimakasih atas dukungan dari seluruh pihak terutama TNI Angkatan Laut yang sudah menerjunkan kapal perangnya.
"Ahamdulilah pagi hari ini kita sudah siap melepas KRI Makassar untuk menuju Karimunjawa. Terimakasih TNI AL, Danlanal Semarang sudah dengan semangat membantu karena kemarin kondisinya agak sulit di Karimunjawa," ujar Sumarno di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Kamis (5/1/2023).
Bantuan yang diberikan ini pastinya akan sangat berguna bagi masyarakat di Karimunjawa, Kabupaten Jepara. Dirinya sangat berharap perjalaann ke Karimunjawa lancar.
Sementara itu, Komandan KRI Makassar 590 Letkol Laut (P) Hadi Subandi mengaku, kapal tersebut juga membawa 132 prajurit TNI AL. Jumlah itu masih ditambah 137 orang personel diluar prajurit.
"Untuk perkiraan tiba 8 sampai 10 jam, kita lihat situasi di lapangan gimana semakin baik maka semakin cepat," kata Hadi.
Di sisi lain, Area Manager CSR Regional Jawa Bagian Tengah Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho memastikan 100 kilo liter, BBM yang dikirimkan cukup untuk 2 pekan mendatang. Dirinya pun juga meminta masyarakat untuk tidak panik terkait ketersedeian BBM.
"Sebenarnya stok yang kami kirim ini cukup ya sekitar 2 minggu. Jangan khawatir kita ada kapal pengangkut BBM untuk stok. Tentu perlu ada pengawasan bersama antara Pertamina, masyarakat dan pemda (agar tidak terjadi penimbunan)," imbuhnya.(dcz/mii)