- tim tvone - agus wibowo
Memprihatinkan, Sejumlah Siswa SD di Pacitan Bertaruh Nyawa Demi Sekolah, Lewati Material Longsor
Pacitan, Jawa Timur - Sejumlah warga dan siswa Sekolah Dasar di Desa Kemuning, Kecamatan Tegalombo, Kabupaten Pacitan, setiap hari harus bertaruh nyawa melewati sungai di bawah lereng gunung yang longsor beberapa hari lalu.
Puluhan siswa Sekolah Dasar 3 Kemuning tersebut terpaksa menyeberangi material longsor dengan bebatuan terjal, lantaran tidak ada jembatan yang bisa mereka lewati untuk ke sekolah.
Tiara Puja Lestar, siswi kelas 4 SDN 3 Kemuning ini mengatakan, dirinya bersama teman sekolah lainnya harus bertaruh nyawa demi bersekolah. Mereka terpaksa menyeberangi sungai di bawah lereng gunung yang longsor itu, untuk menuju ke sekolah karena tidak ada jalan lain. Para siswa yang diantar sekolah oleh orangtuanya tersebut merasa takut saat melintas. Khawatir sewaktu menyeberang terjadi banjir dan longsor.
"Sebenarnya takut kalau pas menyeberang, tiba-tiba banjir dan longsor menerjang. Tapi kalau tidak lewat sini mau lewat mana lagi. Mau memutar jaraknya sangat jauh, sekitar 10 kilometer," katanya.
Nefida Amelia Salsa menambahkan dirinya pernah terjatuh saat melintas sungai dimana material longsoran yang baru turun kondisinya licin.
"Saat itu cuaca sedang hujan. Karena buru-buru ke sekolah, pas menyeberang terpeleset batu hingga terjatuh," imbuhnya.
Sementara itu, sulitnya melintasi sungai tidak hanya dirasakan anak sekolah, ratusan kepala keluarga di 5 RT di Dusun Sempu, Desa Kemuning, terisolir. Semua akses infrastruktur yang ada di desa setempat terputus total.
Salah seorang warga mengungkapkan akses semula menggunakan jembatan untuk penyeberangan. Namun jembatan itu ambruk tertimbun setelah diterjang banjir dan material longsor lereng gunung yang terjadi sejak sepekan lalu. Akibatnya sejumlah warga desa terisolir, karena jembatan tersebut merupakan akses penghubung satu satunya di wilayah tersebut.
“Meski sungai tersebut dalam kondisi terjal dan curam, namun kami tetap nekat melewatinya. Sebab jembatan yang biasa dilewati telah roboh akibat diterjang banjir dan longsor dari atas Gunung Ijo. Sekarang kami terisolir. Akses putus total," ungkapnya.
Warga berharap Pemerintah Daerah dapat membangun jembatan kembali karena sudah sepekan ini roda perekonomian, akses kesehatan, serta pendidikan warga terputus total. (asw/hen)