- tim tvone - zainal ashari
Dugaan Pencabulan 20 Siswa SD di Surabaya, Polisi Periksa Sejumlah Siswi yang Ikut Pelajaran Guru AS
Alaika Habibur Rahman saat dikonfirmasi melalui telfon membenarkan peristiwa tersebut dan menjelaskan jika dugaan perbuatan tak senonoh itu diungkapkan salah satu sisiwi didiknya yang mengikuti pelajaran guru AS.
Salah satu siswi kelas 4 sebut saja (bunga), anaknya sempat melihat (AS) membetulkan ikat pinggang celananya usai memberikan pembelajaran tersebut. Setelah mengetahui cerita dari salah satu walimurid, Alaika segera memanggil AS untuk dimintai keterangan.
"Habis itu saya panggil (AS), saya tanya ada pelajaran gini-gini ta? Dijawab ada. Trus pakai apa? Pakai timun. Mana timunnya? Ada di tas. Ya wis bawa sini. Diambillah timun itu diwadahi kresek, kok cuma timun, katanya ada wortel, terong. Saya batin kok telatenne (rajin) kapan nang pasare. Saya marah, saya gebrak meja. Akhirnya (AS) cuma bisa nunduk terbata-bata minta maaf, matanya berkaca-kaca," ceritanya.
Mengetahui hal itu, Alaika langsung menyiapkan surat dan administrasi pemberhentian A tiga hari setelah itu. Bahkan walimurid datang ke sekolah untuk demo. Mereka menuntut pihak sekolah menindak tegas oknum guru tersebut.
"Waktu orang tua siswa demo (16/2) sudah saya katakan bahwa guru AS sudah dipecat dari sekolah. Kalau hukum bukan ranah saya," ujarnya.
Alaika tidak bisa memastikan jumlah laporan pelecehan berkedok pelajaran indera perasa ini. Mulanya pihak sekola mendapat tiga laporan.
"Saya gak tahu berapa korbannya, yang jelas ke sini tiga, namun pengakuan siswi yang merasa ikut dalam pelajaran tersebut terus bertambah," katanya.