- tim tvone - happy oktavia
Bocah SD Gantung Diri Diduga Dibully, Begini Tanggapan Dispendik Banyuwangi
Banyuwangi, tvOnenews.com - Tewasnya bocah SD di Banyuwangi akibat gantung diri membuat Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi turun tangan. Tim diturunkan untuk memastikan dugaan perundungan yang diduga memicu aksi nekad korban.
Hasil penelusuran Dispendik ke pihak sekolah, tidak ditemukan adanya indikasi pembulian kepada korban. Bahkan, korban dikenal aktif dan disayang para guru.
"Pengakuan guru dan teman-temannya, tidak ada pembulian terhadap korban di sekolah. Dia termasuk anak aktif dan disayang gurunya," kata Kepala Dispendik Banyuwangi Suratno, Rabu (1/3).
Mencegah aksi perundungan di sekolah, pihaknya akan terus mengevaluasi dan mengoptimalkan peran sekolah menjadi agen merubah karakter anak didik, sehingga semakin inklusif. Pihaknya juga mengoptimalkan peran Satgas Anti Perundungan dan Kekerasan Anak di sekolah.
"Kami kuatkan kembali Satgas Anti Perundungan dan Kekerasan di sekolah ini dengan melibatkan banyak pihak," jelasnya.
MR (11), siswa kelas 4 SD di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran memilih mengakhiri hidup dengan gantung diri. Korban ditemukan menggantung dengan leher terjerat tali plastik.
Diduga, aksi nekat korban dipicu aksi perundungan teman-temannya. Korban diolok-olok anak yatim dan dari keluarga tak mampu. Sebelum kejadian, korban menunjukkan keanehan ketika pulang sekolah. Dia tampak emosi dan terburu-buru. Korban pertama kali ditemukan ibunya di dapur. Saat dievakuasi, korban masih bernafas. Namun, akhirnya meninggal saat tiba di klinik. (hoa/hen)