- tvOne - miftakhul erfan
Tak Bisa Masuk ke Aliran Sungai Bengawan Solo, Sungai Madiun Meluap Rendam Puluhan Rumah Warga di Ngawi
Ngawi, tvOnenews.com - Puluhan rumah warga dan 18 kepala keluarga yang tinggal di Kampung Baru, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, terpaksa mengungsi karena sungai Bengawan Madiun mulai meluap, Kamis (2/3) sekitar pukul 22.00 WIB.
Meluapnya sungai Bengawan Madiun ini lantaran tak bisa masuk ke sungai Bengawan Solo karena debit airnya sama-sama tinggi, sehingga terjadi antrean air.
Didik Karyadi, Lurah Karangtengah membenarkan bahwa air banjir luapan sungai Bengawan Madiun mulai masuk ke permukiman warga di kampung baru yang berada tepat dipinggir sungai.
“Sampai tengah malam ini air stabil tapi masih ada sedikit naik, semoga di daerah hulu sungai Bengawan Solo maupun Madiun sudah tidak terjadi hujan lagi, sehingga genangan ini bisa segera surut,” kata Didik saat membantu warganya mengungsi.
Ketinggian genangan air antara 60-70 centimeter ini berasal dari sungai Bengawan Madiun yang masuk melalui pintu air yang bocor. Sehingga, memaksa petugas BPBD dan TNI-Polri membantu mengevakuasi lansia yang sakit untuk dibawa ke tempat yang lebih aman.
“Jadi malam ini untuk antisipasi air bertambah warga beramai-ramai mengevakuasi harta benda dan perabot rumah ke pinggir jalan raya yang dirasa aman dari banjir,” imbuhnya.
Sedikitnya 18 kepala keluarga terpaksa mengungsi dan memindahkan barang berharganya ke tempat yang lebih tinggi karena berada di daerah rendah, sementara warga yang lain memilih bertahan di rumah masing-masing.
“Tidak hanya di kampung baru saja, sejumlah rumah di lingkungan Mulyorejo Kelurahan Karangtengah juga terendam banjir akibat luapan sungai Bengawan Solo.
Sementara itu, petugas dari badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Kabupaten Ngawi mengoperasikan empat mesin pompa untuk menyedot genangan air di permukiman kampung baru dan dibuang kembali ke sungai.
Petugas juga akan mendirikan posko dan tenda darurat untuk pengungsi jika air terus bertambah. Warga disepanjang bantaran sungai Madiun dan Bengawan Solo dihimbau untuk tetap waspada, mengingat curah hujan masih tinggi.
Sementara Itu alarm dari early warning system (EWS) peringatan dini banjir di kawasan tersebut sudah berbunyi atau status siaga merah. (men/gol)