- tim tvone - agus wibowo
Waspada Leptospirosis Pacitan Tinggi, Tingkatkan Kesadaran Masyarakat soal Kebersihan, Ini Menurut Pakar
Pacitan, tvOnenews.com - Sebaran kasus Leptospirosis di Pacitan, patut diwaspadai. Untuk itu ada baiknya masyarakat tetap berhati-hati saat beraktivitas di alam bebas dan tempat yang berpotensi menjadi rumah bakteri.
Penyakit ini dapat dengan mudah menyebar melalui urine hewan yang terinfeksi dan menyebabkan kematian penderita jika tidak segera ditangani. Bakteri yang berasal dari kencing tikus ini, merupakan penyakit yang menular dari hewan pada manusia dan tidak akan menular dari manusia ke manusia.
Menurut Dokter Epidemiology dan Pengendalian Penyakit, dr Riris Andono Ahmad, MPH, PhD, Leptospirosis tidak harus dibawa menuju kepanikan oleh masyarakat. Karena bakteri leptospira ini hinggap di tempat yang kotor. Untuk menghindari leptospirosis ini adalah dengan menjaga kebersihan.
"Cara kerja bakteri Leptospira ini tergolong lambat, tidak per detik atau bahkan hitungan menit, tapi beberapa jam kemudian leptospira baru bisa menular pada manusia," jelasnya.
Namun demikian, ketika menyerang, bakteri tersebut bisa membuat serangan dengan cepat. Pengidapnya akan langsung mengalami demam hingga menyentuh 40 derajat Celsius.
Sedangkan siapa saja yang dapat berisiko tertular Leptospirosis, menurutnya, penyakit Leptospirosis ini banyak ditemui di area sawah, lokasi atau tempat yang kotor. Genangan air, banjir dan tempat-tempat lain yang menjadi sarang tikus. Orang yang sering beraktifitas di luar lebih potensial terjangkit Leptospirosis.
Seseorang sangat berisiko jika ia menghabiskan banyak waktu di sekitar hewan atau di luar ruangan. Gejala yang bisa terjadi, seseorang biasanya mulai menunjukkan tanda-tanda Leptospirosis dalam waktu dua minggu, meskipun dalam beberapa kasus, gejala mungkin tidak muncul selama satu bulan atau tidak sama sekali.
Dokter Epidemiology dan Pengendalian Penyakit juga Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada Yogjakarta menambahkan, dalam hal ini peningkatan mutu pencegahan dini dari Dinas Kesehatan setempat harus ditingkatkan. Pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengenali apa itu Leptospirosis dan bagaimana pencegahannya.
"Melakukan promosi kesehatan untuk peningkatan kesadaran agar pencegahan segera dilakukan, terutama petani kalau ke sawah menggunakan pelindung diri, agar juga mengenali gejala Leptospirosis," imbuhnya.
Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans. Hewan yang terinfeksi bisa menyebarkan bakteri penyebabnya melalui urine mereka. Ketika hewan yang terinfeksi buang air kecil, maka bakteri masuk ke air atau tanah dan dapat hidup di sana selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan bahkan tahun. Ketika seseorang terkena flu segera periksa ke dokter untuk menentukan itu flu biasa atau Lepto. Jadi jangan panik dulu. (asw/hen)