- tim tvone - sandi irwanto
Rakernas ASDEPAMSI di Kota Surabaya Bahas Pengelolahan Air Berkualitas dan Cegah Kebocoran
Surabaya, tvOnenews.com - Kebutuhan air sudah menjadi hajat hidup masyarakat untuk pemenuhan sehari-hari. Karena itu, dibutuhkan pengelolahan yang baik dan pelayanan prima kepada masyarakat untuk pemenuhan kebutuhan air ini. Karena itu, Asosiasi Dewan Penagawas PDAM Se-Indonesia (ASDEPAMSI) menggelar rapat kerja untuk membahas sejumlah agenda penting.
Asosiasi Dewan Pengawas Perusahaan Daerah Air Minum Se-Indonesia (ASPDEPAMSI) menggelar Rapat Kerja Nasional di Surabaya selama 3 hari mulai tanggal 7 hingga 10 Maret 2023. Dalam kegiatan ini dihadiri sejumlah Dewan Pengawas PDAM dan Direktur BUMD Budi Santoso yang memberikan sambutan secara online.
Ketua Panitia Zaenal Fanani menyebutkan agenda yang menonjol kali ini membahas tentang sinergitas antar Dewas Pengawas dengan Direksi untuk menindaklanjuti kesepakatan di Lombok 23-26 Agustus 2022 lalu.
“Saat itu Dewan pengawas dan Direksi PDAM seluruh Indonesia sepakat mematuhi pemerintah cakupan layanan 100 persen,” ujar Zaenal Fanani.
Kedua, kata Zaenal, sinergitas antara Dewan Pengawas dengan Direksi membangun perusahaan PDAM untuk lebih maju lagi. Dua program ini nantinya diharapkan bisa melayani warga atau rakyat terkait cakupan air 100 persen.
“Maka dengan cakupan air 100 persen ini rakyat menjadi mudah mendapatkan air serta bisa sejahtera,” ujarnya.
Selama tiga hari Rakernas ini, juga dibahas tentang penguatan, pembinaan, pengawasan dan pengelolaan. Selain itu, juga dibahas kebijakan penyusunan anggaran untuk Direksi dan Dewan Pengawas. Materi selanjutnya yang tak kalah penting adalah teknik evaluasi dan pengawasan investasi PDAM.
“Hal penting karena bagaimana pun PDAM seluruh Indonesia itu selalu ada masalah dengan investasi, apakah benar-benar sudah dilaksanakan sesuai perencanaan atau belum. Bagaimana memilih vendornya, pengawasannya,” ungkap Zaenal Fanani.
Dalam kegiatan ini para peserta juga melakukan kunjugan ke PDAM Kota Surabaya karena terkenal dengan penggunaan system IT-nya. Dikenalkan pada peserta yakni IT dostbord secara online.
“Misalnya laporan keuangan secara real time, data jumlah pelanggan, produksi airnya, kebutuhan airnya itu sudah dilaksanakan di PDAM Kota Surabaya,” imbuhnya.
Selain berkunjung di PDAM Surabaya, peserta juga melakukan kunjungan di PDAM Kota Malang yang dinilai kebocoran airya terendah. Diharapkan dengan kunjungan di PDAM Malang, peserta bisa belajar teknologi apa yang bisa dipakai untuk mengurangi kebocoran air.
“Karena itu dampaknya luar biasa. Kalau bocor itu kan tidak ke masyarakat, bisa karena dicuri orang tetapi juga karena perpipaan kita yang lemah karena sudah dibangun jaman Belanda, sehingga perlu teknologi untuk mendeteksi kebocoran pipa tersebut,” pungkas Zaenal Fanani. (msi/hen)