- tim tvone - agus wibowo
Tekan Sebaran Leptospirosis, Dinkes dan Warga di Pacitan Serentak Basmi Tikus, Ini Aksinya
Pecitan, tvOnenews.com - Penderita leptospirosis akibat bakteri leptospira yang diakibatkan dari kencing tikus di Pacitan terus meningkat. Setidaknya, sudah ratusan warga suspec bakteri ini. Bahkan 6 orang meninggal dunia akibat terinfeksi bakteri leptospira.
Mengatasi binatang pengerat yang diduga sebagai pemicu terjangkitnya leptospirosis, masyarakat di Kecamatan Nawangan memilih gotong-royong “gropyokan” memburu dan membasmi tikus itu sampai ke sarang-sarangnya, Kamis (09/03).
Dari pantauan di lapangan, puluhan petani menggunakan peralatan sederhana, seperti senjata dari bambu, sabit, tangkai buah kelapa, sapu dan cangkul. Mereka berusaha mengejar hama tikus yang berlari.
Sarang tikus yang menganga di tanggul sawah dicangkul. Sebagian lubang tikus itu dilakukan pengasapan, yang kemudian warga yang lain bersiap jika tikus itu keluar. Begitu tikus keluar, petani ramai-ramai mengejarnya dan memukul dengan alat yang telah siaga di tangan. Dibantu petugas dari TNI, puluhan tikus – tikus itu berhasil dibantai.
Salah satu petani, Irmawan Andriyanto mengatakan ke depannya gropyokan tikus akan terus dilakukan oleh petani dan masyarakat. Sebab dengan cara seperti ini dianggap lebih efektif memusnahkan tikus dalam jumlah banyak.
“Gropyokan ini akan terus dilakukan, karena ini yang kita pandang langkah paling efektif saat ini. Lumayan banyak tadi tikus yang bisa dibunuh,” jelasnya.
PLT Kepala Dinas Kesehatan Pacitan, dr Daru Mustiko Aji mengatakan, gropyokan hama tikus menggunakan dua metode, yakni pengasapan serta gropyokan dengan mencari lubang tikus di area persawahan warga. Jika ditemukan, lubang tikus itu langsung dilakukan pengasapan.