- tim tvone - agus wibowo
Populasi Tikus di Pacitan Meningkat, Jangan Sepelekan, Hewan Ini Pembawa Penyakit Berbahaya
Pacitan, tvOnenews.com - Kabupaten Pacitan merupakan wilayah endemis Penyakit leptospirosis. Sejak ditemukan tahun 2016 bersama BBTKL-PP Surabaya, Dinas Kesehatan Pacitan telah melakukan penelusuran terkait sebab utama penyebab kasus penyakit leptospirosis itu.
Dari sejumlah tikus yang sudah tertangkap dengan menggunakan traping (perangkap tikus), hewan pengerat itu diperiksa sampel ginjalnya dan dinyatakan positif ditemukan bakteri leptospira.
"Hasil pemeriksaan sejumlah ginjal dari tikus yang tertangkap, menunjukkan adanya bakteri leptospira," terang drg Nurfarida Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinkes Pacitan.
Selain tikus, di beberapa wilayah Dinkes Pacitan bersama dengan petugas BBTKL-PP Surabaya juga memeriksa hewan ternak milik warga. Sampel air kencing hewan ternak tersebut diambil untuk diperiksa. Hal ini dilakukan untuk memastikan adanya bakteri leptospirosis menjangkiti ternak. Namun dari hasil sampel yang sudab diperiksa, tidak ditemukan atau negatif bakteri leptospirosis.
Dinas Kesehatan pastikan sebagian besar kasus leptospirosis di wilayah Pacitan disebabkan tercemarnya lingkungan oleh bakteri leptospira dari kencing tikus.
drg Nur Farida menambahkan saat ini di tengah merebaknya leptospirosis, tingkat populasi tikus di Pacitan grafiknya mengalami peningkatan. Hal ini dikhawatirkan akan dengan cepat mencemari lingkungan sehingga memicu bakteri leptospira dan penyakit berbahaya lain semakin meluas.
“Cukup tinggi, karena itulah saat ini diupayakan pengendalian populasi tikus dengan penangkapan melalui alat traping, setelah tertangkap tentunya tikus ini dimusnahkan," tambahnya.