komplikasi penyakit leptospirosis bisa fatal.
Sumber :
  • Tim tvone - agus wibowo

Populasi Tikus di Pacitan Meningkat, Komplikasi Penyakit Leptospirosis bisa Fatal

Minggu, 12 Maret 2023 - 17:08 WIB

Pacitan, tvOnenews.com - Berbagai penyakit terus bermunculan, seiring meningkatnya populasi tikus di Pacitan. Leptospirosis yang tengah merebak sekarang ini bahkan tidak boleh disepelekan karena bisa berakibat fatal.

Sejak ditemukan kasus kematian diare yang diperberat oleh Leptospirosis di wilayah Puskesmas Sukorejo, Kecamatan Sudimoro, Dinas Kesehatan berupaya menyelesaikan sumber permasalahan. Mulai dari pola hidup bersih dan sehat di masyarakat, memantau standar mutu sumber air, serta memastikan sumber bakteri Leptospirosis ada dari tikus.

"Dilakukan penangkapan tikus melalui metode trapping. Tujuan penangkapan tikus melalui metode itu untuk mendapatkan sampel ginjal tikus untuk diperiksa di BBTKL-PP," jelas drg Nur Farida, P2P Dinkes Pacitan.

Drg Nur Farida menambahkan setelah mendapatkan hasil trapping diketahui bahwa *succes trap* mencapai di atas 10%. Dengan hasil di atas 10% melebihi standar otomatis menandakan populasi tikus di Pacitan cukup tinggi.

" Sesuai petunjuk Permenkes Nomer 5 tahun 2017 tentang Standar baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan kesehatan untuk vektor dan binatang pembawa penyakit serta pengendaliannya. Di ketahui bahwa *succes trap* adalah 1 %," Imbuhnya.

Metode trapping selanjutnya bukan hanya untuk pengambilan sampel, sekaligus untuk penangkapan tikus untuk pengendalian populasi tikus demi penurunan kasus leptospirosis.

Leptospirosis adalah salah satu penyakit yang ditularkan melalui air kencing tikus. Penyakit ini bisa terjadi karena bakteri Leptospira yang hidup di urin tikus masuk ke dalam tubuh melalui kulit lecet dan selaput lendir.

Bakteri Leptospira sangat cepat menyebar di genangan air, selokan air atau tempat kotor dan lembab. Untuk tingkat kewaspadan pada penyakit ini, kenali berbagai gejala Leptospirosis dan kapan gejala ini muncul serta PPHBS digalakan.

Gejala ini sangat mirip dengan masalah kesehatan lainya seperti demam tinggi, sakit kepala, badan panas dingin, nyeri otot atau sekujur tubuh sakit, muntah-muntah, kulit dan bagian mata yang putih jadi berwarna kekuningan, mata merah, sskit perut, diare. Gejala ini biasanya muncul selang dua sampai empat minggu setelah penderita terpapar bakteri penyebab leptospirosis. 

"Apabila pengobatan penyakit ini tidak tuntas, penderita bisa mengalami komplikasi kerusakan hati, ginjal sampai selaput pelindung otak dan sumsum tulang belakang. Gejala Leptospirosis yang parah bisa muncul selang tiga sampai 10 hari setelah penderita merasakan gejala awal penyakit," jelas dr Daru Mustiko Aji, PLT Kadinkes Pacitan.

Bila anda merasa gejala, alangkah baiknya segera lakukan pemeriksaan kesehatan ke pusat layanan kesehatan atau dokter. Agar sedini mungkin penyakit dapat disembuhkan dan tidak terjadi komplikasi yang lebih parah hingga berakibat fatal. (asw/hen)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:10
01:29
03:46
02:20
01:37
02:13
Viral