- tim tvone - wawan sugiarto
Penumpukan Lava Baru di Sepanjang Kawah Semeru, BPBD : Waspadai Terjadinya APG
Lumajang, tvOnenews.com – Aktivitas vulkanik Gunung Semeru (3676 Mdpl) di Kabupaten Lumajang hingga akhir bulan Maret 2023 ini, terpantau masih cukup tinggi. Letusan dan guguran lava pijar, masih terus terjadi disertai suara gemuruh.
Dikutip dari laporan rutin Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Pos PVMBG Gunung Sawur, periode pengamatan Jumat (31/3) pukul 00.00 – 12.00 Wib, secara kegempaan telah terjadi 18 kali letusan, 2 kali guguran, 3 kali tremor harmonik, 1 kali terktonik lokal, serta 5 kali tektonik jauh.
“Cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur laut dan timur dengan suhu udara 22 °C,” tulis Ghufron Alwi mengawali laporannya, Jumat (31/3).
Sedangkan secara visual dilaporkan gunung jelas hingga kabut 0-II. Asap kawah teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 200-500 meter di atas puncak kawah.
“Teramati 13 kali letusan dengan tinggi asap 200-500 meter warna putih kelabu condong ke arah Utara-Timur laut. Teramati pula 8 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur kurang lebih 600-1000 meter ke arah Besuk Kobokan, serta terdengar 1 kali suara gemuruh letusan,” jelasnya.
“Untuk tingkat aktivitas, Gunung Semeru masih berada pada level 3 atau siaga,” tutupnya.
Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lumajang, Patria Dwi Hastiadi, menghimbau kepada warga dan para penambang pasir di aliran sungai yang berhulu di Gunung Semeru, agar tetap meningkatkan kewaspadaanya.
Sebab, Gunung Semeru yang hingga saat ini masih berada pada level 3 atau siaga, masih menyimpan potensi ancaman bahaya yang masih tinggi.
“Gunung Semeru masih siaga, potensi ancaman bahaya masih sangat tinggi. Untuk itu, kita menghimbau agar warga dan para penambang pasir semakin meningkatkan kewaspadaanya,” kata Patria kepada tvOnenews.com.
Patria juga mengingatkan warga, agar tidak lengah meskipun selama ini untuk jarak luncur guguran lava maupun lava pijar masih jauh dari pemukiman warga.
“Memang sejauh ini belum ada dampak yang ditimbulkan akibat terjadinya guguran lava pijar selama ini. Namun warga tidak boleh lengah, sekali lagi harus tetap waspada mengingat saat ini sudah memasuki musim pancaroba. Untuk penambang pasir, kenali tanda-tanda alam. Segera hentikan aktivitas, jika sudah terjadi hujan,” imbuhnya.
Informasi terbaru yang diterima Pusdalops BPBD Kabupaten Lumajang dari PPGA Semeru, bahwa saat ini sedang terjadi penumpukan material lava baru yang membentuk lidah lava, di sepanjang kawah yang mengarah ke Besuk Kobokan.
“Saat ini ada tumpukan material lava baru yang membentuk lidah lava di sepanjang kawah dengan jarak kurang lebih 2000 meter dari kawah, arahnya ke Besuk Kobokan. Untuk itu, hal ini harus menjadi perhatian bagi masyarakat yang beraktifitas di sepanjang daerah aliran sungai,” paparnya.
Lebih lanjut Patria menyatakan bawah daerah aliran sungai (DAS) yang berpotensi terlanda awan panas guguran (APG) meliputi Besuk Kobokan, Besuk Kembar dan Besuk Bang. Untuk itu, pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan PVMBG Badan Geologi untuk mengikuti perkembangan aktivitas Gunungapi Semeru.
“Untuk ketiga aliran tersebut, diperlukan kewaspadaan tinggi terhadap kemungkinan terjadinya bahaya Awan Panas Guguran,” pungkasnya. (wso/hen)