- tim tvone - sandi irwanto
Refleksi Hari Nelayan Nasional, Nelayan Kenjeran Bertarung dengan Cuaca Buruk dan Harga Solar
Surabaya, tvOnenews.com - Meski masyarakat pada umumnya belum banyak yang tahu peringatan Hari Nelayan Nasional, bahkan sebagian nelayan juga tidak tahu, memang ini sebuah ironi. Seperti sejumlah nelayan yang ada di Kenjeran Surabaya, tidak banyak yang tahu bahwa hari ini, 6 April merupakan “Hari Mereka” yang telah berjuang di laut mencari ikan.
Memang, mereka terkesan tak peduli dengan peringatan ini. Bagi para nelayan menyambung hidup dengan semangat mencari ikan di lautan dan hasilnya dijual untuk mendapatkan rupiah, lebih penting daripada harus mengingat-ingat kapan “Hari Besar Mereka”.
“Saya biasanya melaut malam hari mencari ikan di tengah di sekitar Madura. Kalau hasil tangkapan dirasa cukup, baru pulang pada pagi harinya,” ujar Marsono, salah seorang nelayan di Kenjeran.
“Hasilnya, sebagian ikan langsung dijual, sebagian lagi diolah untuk makanan dan krupuk dan dijual ke warung-warung,” kata lelaki yang akrab disapa Mar ini.
“Ya, ini semua untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari. Kami bersyukur masih bisa melaut mencari ikan. Kalau cuaca buruk, saya gak berani mencari di tengah laut. Cari ikannya di tepi pantai, dekat-dekat sini saja. Tapi hasilnya gak sebanyak kalau di tengah,” ujarnya.
Selain cuaca buruk yang menjadi rintangan, bagi nelayan di Kenjeran ini, harga bahan bakar solar juga memengaruhi mereka. Karena itu mereka berharap harga solar tidak mahal.
“Kalau harga solar mahal dan solar sulit didapatkan atau langka, kami nelayan disini juga repot bagaimana cari ikan dan bisa mendapat tangkapan banyak, kalau bahan bakarnya pas-pas an karena harus menyesuaikan kemampuan kami membeli,” ujar Zainul, nelayan lainnya.
“Karena itu, kami berharap bahan bakar solar untuk nelayan ini terus murah dan mudah didapatkan. Kalau bisa di sekitar Kampung Nelayan sini (Kenjeran) ada pom khusus melayani nelayan. Tentu ini sangat membantu dan mempermudah kami,” imbuhnya. (msi/hen)