- tim tvone
Ramai-ramai Warga Surabaya Berburu Trifting untuk Lebaran, Pedagang Resah karena Tak Dapat Stock Barang
Surabaya, tvOnenews.com - Memasuki pekan ketiga ramadhan masyarakat di Kota Surabaya ramai-ramai berburu pakaian untuk lebaran. Hal itu terlihat saat ini di sejumlah mal dan gerai pakian.
Bahkan, “Trifting“ atau berburu pakian bekas juga rerlihat ramai. Hal ini terlihat pada Minggu pagi di Tugu pahlawan Surabaya (9/4/2023).
"Ya karena barangnya bagus. Kualitas oke. Branded pula," kata Farhan salah seorang pemburu pakian bekas di Tugu Pahlawan Surabaya.
Bahkan, dia juga sangat bingung bila pemerintah melarang penjualan pakian bekas impor di Surabaya. Pasalnya, ia sudah terbiasa dengan pakaian besar dengan bahan yang branded.
“Ya gimana lagi bingung saya kalau dilarang kita sudah terbiasa berpakaian baju branded meski bekas, mungkin beli online sajalah banyak dijual di Instagram rata rata dari Thailand,“ kata Farhan.
Hal senada juga dikatakan seorang ibu-ibu, di mana ia akui dirinya begitu resah jika trifting nantinya benar benar dilarang. Hal ini karena selama ini pakian branded impor dari tugu pahlawan sangat di sukai oleh anak anaknya.
"Kebijakan Aneh memang mas yang dilarang itukan pedagangnya sementara Pakian ya tetap bisa dibeli online dari Thailand, anak saya sering beli online Trifting jadi tetap bisa beli tapi online," ujar Rini.
Keresahan yang sama tengah dialami para pedagang barang impor bekas. Semua takut usaha mereka ditutup. Apalagi, usaha itu sudah menjadi satu-satunya mata pencaharian.
Seperti Rusdi misalnya dia telah berjualan thrifting di bantaran sungai jembatan semut kali sejak tahun 2010 silam.
Meski wajahnya senang melihat Pakian bekasnya ramai diburu namun ada garis alis di matanya menandakan keresahan jika setelah ini dia tidak bisa lagi berjualan. Karena pemerintah telah melarang peredaran Pakian bekas.
Rusdi dan sebagian teman temanya sesama penjual Pakian bekas memang berencana berjualan Pakian baru murah produk lokal yang bisa di perolehya dari distributor di Tanah Abang jakarta.
“Belum berani kulakan barang baru , Mas. Ini habisin stock Trift mumpung ramai mau lebaran, Mungkin seminggu setelah lebaran ,” jelas Rusdi.
Meski telah dilarang namun bukan berarti trfting benar benar benar tiarap dan mati.
Karena saat ini muncul “ Trifting online “ yang pada umumnya di beli dari Thailand, produk Pakian bekas yang dibeli satuan ini selalu lolos dari pantuan bea cukai karena dibeli layaknya Pakian online pada umumnya.
“Kami sebagai pedagang selalu bingung dengan aturan yang terkadang aneh karena meski kita pedagang dilarang berjualan Trifting namun meraka para pembeli bisa beli Pakian bekas online dari Thailand,“ ujarnya.
Lebaran tahun 2023 ini diyakini akan menjadi lebaran terakhir bagi seluruh pedagang untuk berjualan Pakian bekas import, mereka kini hanya bisa berharap ada kebijakan dari Pemerintah untuk nasib mereka.
(zaz/aag)