- zainal arifin
Mempelai Laki-laki Kecanduan Sabu, Sepasang Pengantin Menangis Haru saat Ijab Kabul di Tahanan
Surabaya, tvOnenews.com - Akibat terjerat narkoba jenis sabu-sabu, seorang mempelai pengantin laki-laki harus rela menjalani malam pengantin atau bulan madu di penjara.
Tangis haru pun pecah menyelimuti proses ijab kabul Khairul Huda (57), tahanan Polsek Tegalsari, yang menikahi pujaan hatinya, yakni Syawalan Puji Astuti (57). Warga Tegalsari itu, memberikan mahar senilai Rp500 ribu.
Proses pernikahan yang digelar sekitar pukul 09.00 WIB di Masjid Al Jabbar Polsek Tegalsari itu, disaksikan langsung oleh Kapolsek Tegalsari, Kompol Imam Mustolih, berserta jajaran dan pihak keluarga. Pria paruh baya ini pun tak bisa menahan tangis, ketika proses ijab kabul selesai.
Kapolsek Tegalsari, Kompol Imam mengatakan, kegiatan pernikahan di tahanan Polsek Tegalsari tersebut merupakan bentuk pelayanan Polri.
"Jadi meski status yang bersangkutan bapak Khairul Huda masih menjalani proses hukum sebagai tahanan di Polsek Tegalsari, tapi hak-haknya tetap diberikan," kata Imam kepada wartawan, Jumat (28/4).
Imam menjelaskan, jika rencana pernikahan Khairul Huda dengan istri, memang telah dijadwalkan pada hari ini, sebelumnya. Namun, karena yang bersangkutan tersandung permasalahan tindak pidana, akhirnya prosesi pernikahan mereka dilakukan di Polsek Tegalsari.
"Kegiatan pernikahan ini, sudah direncanakan lama. Tapi memang kondisi keadaan berkehendak lain. Awal bulan April, yang bersangkutan pidana yang harus mengikuti proses hukum yang ada. Kedua mempelai mengajukan tetap melanjutkan proses pernikahan," ungkap Imam.
Akhirnya, pihak kepolisian memberikan hak mereka dan proses pernikahan digelar sesuai standar operasinal prosedur. Dengan pengamanan anggota kepolisian secara ketat.
"Yang bersangkautan ini, terkena dua kasus, yang pertama adalah kasus Pasal 112 undang-undang narkotika, kemudian yang kedua Pasal 303, tentang perjudian," tandas Imam.
Sementara itu, Khairul Huda usai melangsung proses ijab kabul, terlihat menitihkan air mata sembari memeluk istrinya.
"Perasaan saya tidak bisa dijelaskan, ini sudah direncakan lama. Terima kasih banyak atas waktu yang diberikan oleh bapak Kapolsek, sehingga bisa terwujud pernikahan ini yang sakral menurut saya," ungkap Khairul Huda.
Sementara itu, Syawalan Puji Astuti selaku mempelai wanita tak henti-hentinya menangis haru karena harus menikah dengan lelaki pilihan yang telah dikenalnya sejak tahun 2014 silam, untuk menikah di kantor polisi.
“Alhamdulillah semua tidak tahu apa yang akan terjadi, kami ucapkan terimakasih kepada bapak kapolsek yang memberikan izin kami bisa menikah,“ ucapnya. (zaz/far)