- tvOne - syamsul huda
Ajak Makan Ketupat Opor, Gubernur Jatim sambut Kedatangan Warga Jatim dari Sudan
"Jika seluruh proses selesai maka kemudian kami dari Pemprov Jatim akan memberikan pelayanan terbaik bagi para saudara-saudara kita dari Sudan. Kita doakan seluruh proses evakuasi berjalan aman, lancar dan selamat," tandasnya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Khofifah juga berkesempatan bersapa dengan salah satu warga Jatim dari Sudan yang kondisi fisiknya kurang fit, sehingga membutuhkan perawatan di RSU Haji Surabaya.
Saat berbincang dengan Ibu Supartin asal Madiun berusia 54 tahun, Gubernur Khofifah memastikan bahwa seluruh kesehatan warga Jatim dari Sudan menjadi jaminan dari Pemprov Jatim sampai dengan berkumpul dengan keluarga. Selain itu, seluruh biaya kesehatan menjadi tanggung jawab dari Pemprov Jatim sehingga para Warga Jatim dari Sudan tidak perlu mengeluarkan biaya selama proses perawatan berlangsung di RS milik Pemprov Jatim.
"Kami memiliki RSU Haji Surabaya yang bersebelahan dengan Asrama Haji. Kalau yang berasal dari Madiun, kami juga memiliki RS Pemprov yakni RSUD Soedono Madiun. Semua dalam penanganan Pemprov Jatim. Jadi mereka tidak akan dikenakan biaya tindakan pelayanan kesehatan selama proses perawatan berlangsung," jelas Khofifah.
Sementara itu, Sekdaprov Jatim Adhy Karyono mengungkapkan, bahwa Pemprov Jatim akan memberikan perlakuan dan pelayanan yang sama kepada para Warga Jatim dari Sudan yang akan datang baik yang baru tiba di Jakarta ataupun yang akan menuju Jawa Timur. Tak hanya sampai disitu, kendaraan juga disiapkan apabila ketika sampai di Surabaya belum ada keluarga yang menjemput.
"Intinya kita memberikan pelayanan terbaik bagi saudara kita dari Sudan. Kita akan mengantar sampai rumah masing masing dalam keadaan nyaman dan sehat," tegasnya.
Disisi lain, Athieva Ramza Zuhaira asal Jember yang merupakan Mahasiswi di Sudan mengkisahkan ketegangan saat berada di Sudan. Ketika tim relawan akan mendistribusikan bantuan ternyata tidak ada satupun yang bisa dirasakan akibat perang yang terjadi. Bahkan, selama konflik terjadi 1 nampan makanan diperuntukkan bagi 76 orang yang berada di Asrama.