- tim tvone - dimas farik
Seorang Sopir Pick Up Pengantar Tenda Pengantin di Bangkalan, Dianiaya oleh Pemilik Proyek Jalan Desa, Ini Sebabnya
Bangkalan, tvOnenews.com - Warga Desa Mano'an, Kecamatan Kokop, Kabupaten Bangkalan, Madura, dihebohkan dengan seorang sopir pick up Muslimin yang terluka, saat akan mengantarkan terop (tenda pengantin).
Korban terluka diduga setelah dianiaya pelaku SU, yakni seorang pemilik proyek jalan Desa Mano'an, Bangkalan.
"Kalau kejadian tersebut saya tidak ada di lokasi mas, jadi saya itu ada di Probolinggo. Saya dihubungi korban, setelah itu saya pulang," kata Suryadi Kepala Desa Mano'an, Kecamatan Kokop, Bangkalan.
Suryadi mengatakan, kejadian berawal saat Muslimin menggunakan mobil pick up akan melalui jalan desa, untuk mengantarkan tenda pengantin. Korban turun dari kendaraan untuk membuka portal jalan yang dipasang oleh pelaku sebagai pemilik proyek jalan Desa. Hal itu membuat pelaku tersinggung dan marah kepada korban. Keduanya cekcok mulut.
"Jalan itu awalnya emang ditutup, kalau mobil dan pick up (tidak mengangut barang) diperbolehkan lewat atau masuk, namun korban sopir ini bawa mobil pick up membuat terop. Karena mobil tidak bisa masuk, portal digeser sedikit. Pelaku merasa tutup jalan dibuka akhirnya korban ditegur, terjadi cekcok mulut," terangnya saat konfirmasi lewat handphone seluler.
Ia mengatakan, kemudian korban dianiaya dengan sebilah kayu. Warga yang berada di lokasi kemudian melerai kedua orang tersebut.
"Saya tidak ada lokasi, tapi saya mengklarifikasi kepada korban maupun saksi, ceritanya korban dipukul pakai kayu. Pelaku juga mengancam dengan memakai senjata api. Saat kejadian warga melerai hingga tidak terjadi korban jiwa," tuturnya.
Menurut Suryadi, selain korban alami luka di bagian kepala, ia juga alami luka di bagian lengan, dan pipi.
"Korban mengalami luka, bagian kepala kiri, lengan kiri, punggung kiri dan pipi kanan, yang paling parah ada di kepala dan lengan karena terkena kayu itu," ujarnya.
Sementara itu, AKP Bangkit Danjaya, Kasatreskrim Polres Bangkalan, membenarkan telah terjadi insiden penganiyaan hingga korban mengalami luka di kepala.
"Iya benar telah terjadi insiden penganiyaan, pada Minggu (30/4) sekitar pukul 05.00 sore di Desa Mano'an. Korban satu orang dan alami luka di kepala," ucapnya.
Bangkit menambahkan, korban yang terluka tidak melakukan perlawanan, namun ia sempat menepis aksi penganiayaan pelaku.
"Sementara pengakuan korban, dia hanya menepis, tidak melakukan penyerangan balik kepada pelaku. Iya memang ada senjata seperti balok kayu dan benda tumpul," terangnya.
Akibat kejadian ini, korban dilarikan ke Puskemas terdekat, guna dilakukan penanganan secara medis. (fds/hen)