- Tim tvone - imron
Waspada, Lumpi Skin Disease (LSD) di Kabupaten Blitar Meluas, Catat Nama Call Centernya
Blitar, tvonenews.com – Penyebaran penyakit Lumpi Skin Disease (LSD) di Kabupaten Blitar terus meluas. Dari data Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Blitar, saat ini LSD sudah menyebar di 10 kecamatan, dengan jumlah kasus aktif sebanyak 69 ekor hewan ternak, Sabtu (06/05).
Kabid Kesmavet Dinas Penernakan Kabupaten Blitar Nanang Miftahudin mengatakan di tahun 2023 ada 57 kasus aktif LSD, dengan jumlah sembuh 11 ekor sapi dan mati potong paksa 1 ekor sapi.
“Kita menemukan kasus aktif LSD di Kabupaten Blitar sudah meluas di 10 kecamatan, Gandusari, Talun, Selopuro, Binangun, Wonotirto, Udanawu, Wonodadi, Sutojayan, Panggungrejo dan Ponggok,” jelasnya.
Lanjut Nanang, setelah ditemukan kasus LSD di Kabupaten Blitar, petugas sudah gencar melakukan vaksinasi ke hewan ternak dengan harapan dapat memutus rantai penularan, agar penyakit ini tidak menyebar kepada ternak sehat lainnya.
“Karna LSD disebabkan oleh virus maka tidak ada obatnya dan upaya yang bisa dilakukan yaitu dengan peningkatan daya tahan tubuh hewan agar segera mampu membentuk titer antibodinya atau upaya yang bagus lagi yaitu dengan pembentukan imun terlebih dahulu sebelum ada serangan yaitu dengan vaksinasi,” jelasnya.
Meski LSD tidak seganas penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak, petugas kesehatan hewan menghimbau agar peternak lebih waspada, karena penularan LSD bisa tertular melalui nyamuk, lalat dan caplak.
“Himbauannya agar para peternak meningkatkan pengawasan pada ternaknya dan agar meningkatkan pengendalian vektor, nyamuk, lalat, caplak dengan meningkatkan kebersihan kandang dan ternaknya,” pungkasnya.
Disnak Kabupaten Blitar meminta kepada peternak agar melaporkan jika menemukan penyakit Lumpi Skin Disease (LSD) pada hewan ternak baik sapi, kerbau dan kambing agar cepat bisa dilakukan pencegahan.
“Segera melaporkan ke dinas atau langsung ke call center KAWAN KECE,” pungkasnya. (min/hen)