Suko Widodo, pakar komunikasi dari Universitas Airlangga.
Sumber :
  • tvOne - sandi irwanto

Komunikolog Indonesia: Presiden Memang Seyogyanya tetap Sebagai Guru Bangsa

Selasa, 9 Mei 2023 - 13:34 WIB

Surabaya, tvOnenews.com - Beberapa hari ini sejumlah tokoh bersuara meminta Presiden agar jangan terkesan sibuk mengedepankan (endorse) calon-calon presiden dan wakil presiden. Komunikolog Indonesia tertarik menganalisis fenomena ini.

Suko Widodo, pakar komunikasi dari Universitas Airlangga yang juga Ketua Asosiasi Komunikolog Indonesia menyatakan di Surabaya "Kelaziman dalam komunikasi politik di dunia adalah presiden petahana tidak begitu cepat dan ketara bicara soal calon presiden selanjutnya. Nanti ketika partai politiknya sudah menetapkan calon presiden dan didaftarkan ke KPU, baru presiden petahana ikut membantu kampanye capres ini secara serius ke seluruh wilayah,” ujarnya.

Effendi Gazali, anggota Komunikolog Indonesia mendukung pernyataan tersebut. "Saat ini terasa betul kerinduan rakyat Indonesia akan pemimpin-pemimpin yang tetap berperan sebagai Bapa Bangsa, Guru Bangsa, Menteri Bangsa, dan Presiden Bangsa Indonesia. Saya yakin rakyat merindukan Bapak Presiden melaksanakan Halal-bi-halal tahun ini pertama-tama dengan seluruh ketua umum partai politik terlebih dahulu,” ujarnya.

“Coba pelajari dengan seksama. Ini tradisi yang dikembangkan oleh Presiden Soekarno sejak tahun 1948. Pasti sejuk rasanya menyaksikan berita seperti itu jadi ' Breaking News' di televisi dan seluruh media lainnya. Sesudah itu, beberapa hari kemudian, tentu bisa saja presiden melakukan pertemuan hanya dengan koalisinya ke masa mendatang," tambah Effendi di Jakarta.

Iwel Sastra, Komunikolog LSPR, memberi contoh bagaimana Presiden SBY dan Presiden Megawati bersikap di ujung masa jabatannya.

"Hampir semua presiden di Indonesia melakukan hal tersebut, yaitu menjadi Presiden untuk seluruh bangsa Indonesia. Nanti kalau para capres sudah terdaftar di KPU, rakyat bisa memaklumi kalau presiden petahana ikut kampanye mendukung capres dari PDIP. Bahkan boleh saja resmi ada namanya di TKN (Tim Kampanye Nasional)."

Komunikolog Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing, meyakini bahwa Presiden Jokowi pasti bermaksud baik.

Berita Terkait :
1
2 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:10
01:29
03:46
02:20
01:37
02:13
Viral