- tim tvone - dimas farik
Pelaku Penganiayaan Sopir Pick Up saat Antar Tenda Pengantin di Bangkalan, Madura, Ditangkap Polisi
Bangkalan, tvOnenews.com - Sudi (50) pelaku penganiayaan terhadap korban Muslimin (43) yang merupakan seorang sopir pick up asal Desa Manoan, Kecamatan Kokob, Kabupaten Bangkalan, Madura, ditangkap aparat kepolisian.
Pelaku sebagai kontraktor proyek jalan desa, menganianya korban karena tersinggung, jalur desa yang dipasang portal oleh korban dibuka saat akan lewat dengan mobil pick up. Korban dan pelaku cekcok mulut hingga terjadi penganiayaan.
"Masalah penganiayaan dari Polsek Kokop telah dilimpahkan kesini (Mapolres Bangkalan). Kita upaya melakukan penyidikan dan memproses serta memanggil saksi- saksi," kata Febri Isman Jaya, Kapolres Bangkalan, Selasa (16/5).
Penganiayan yang dilakukan pelaku kepada korban dengan menggunakan balok kayu membuat heboh warga sekitar hingga tersebar ke media sosial. Selain menganiaya dengan balok kayu, pelaku juga dikabarkan mengancam dengan senjata api. Terkait hal tersebut AKBP Febri belum bisa memberikan keterangan secara rinci, karena masih akan memanggil sejumlah saksi di lapangan.
"Kita kan masih memanggil saksi-saksi yang mengarah kepada Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lapangan, sambil menunggu saksi-saksi yang lain seperti apa perkembangan penyidik," lanjutnya kepada awak media.
Disinggung terkait informasi bahwa pelaku penganiaya korban sambil mengeluarkan senjata api
Febri mengatakan itu informasi.
“Kita melihat saksi dulu di lapangan kan seperti itu, nanti proses penyidikan seperti apa nanti teman-teman penyidik yang akan konfirmasi. Kalau informasi kan butuh bukti, dan saksi yang melihat itu siapa saksinya, tapi ini diproses sebaik mungkin," terangnya.
Sementara Suryadi, Kepala Desa Manoan Bangkalan mengaku, berdasarkan hasil keterangan dari korban maupun warga di lapangan, pelaku menganiaya dengan kayu, ia juga sempat mengancam korban dengan senjata api, beruntung letusan pistol mengarah ke atas usai dihadang oleh istrinya
"Informasi dari warga dan saya juga pernah ketemu dengan korban maupun saksi keterangannya seperti itu (pelaku mengeluarkan senjata api), saya juga tidak tahu pasti, soalnya waktu kejadian saya ada di Probolinggo," ujarnya.
Ia menambahkan, pelaku mengancam dengan mengarahkan senjata api kepada korban, namun karena dihalangi istrinya letusan pestol berbunyi ke atas.
Kayaknya mengarah kepada korban, cuman berdasarkan informasi dari korban, dihalangi oleh istrinya, jadi letusan pistol berbunyi ke atas," pungkasnya.
Sebelumnya beredar di media sosial, seorang sopir pick up yang hendak mengantarkan tenda pengantin melewati jalan Desa Manoan, Kecamatan Kokop, Bangkalan, namun karena kendaraan tidak bisa lewat, korban kemudian membuka portal jalan yang dipasang pelaku. Pelaku proyek marah hingga terjadi penganiayaan.
Akibat penganiayaan, membuat korban mengalami luka serius bagian kepala, lengan tangan, dan punggung, hingga kemudian dilarikan ke Puskesmas guna dilakukan penanganan secara medis. (fds/hen)