- edi cahyono
Tewas Tenggelam di Waduk Sepanjang Malang, Diduga Jatuh Saat Memancing
Malang, tvOnenews.com - Nahas menimpa nasib Muhammad Nur Hasan, warga Dusun Krajan, Desa Sepanjang RT 11 RW 1, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang. Pria berusia 41 tahun ini tewas tenggelam di Waduk Sepanjang Gondanglegi, Selasa (23/5). Korban diduga terpeleset dan terjatuh saat sedang memancing di tepian waduk.
Informasi yang didapat tvOnenews.com dari Sarianto, anggota BPBD Kabupaten Malang, bahwa korban pada hari Senin (22/5) sekitar pukul 13.00 WIB, pamit ke keluarganya untuk pergi memancing ikan di waduk yang tidak jauh dari rumahnya.
"Memang korban hobinya memancing di areal Waduk Sepanjang yang tidak jauh dari rumahnya, namun kemarin sekitar pukul 13.20 WIB saat hendak memancing, tiba-tiba korban terpeleset ke dalam tepian waduk hingga tenggelam," kata Sarianto kepada tvOnenews.com, Selasa (23/5).
Ditambahkan Sarianto, mengetahui korban tenggelam warga sekitar dan pihak keluarga berusaha melakukan pencarian hingga malam hari, namun korban juga belum ditemukan.
"Akhirnya tadi pagi dilaporkan ke Tim SAR sama pihak Polsek Gondanglegi untuk membantu proses pencarian terhadap korban," imbuhnya.
Sekitar pukul 11.45 WIB, ada salah satu warga melihat tubuh korban yang masih memakai pakaian lengkap dalam kondisi terapung, di tepian Waduk Sepanjang dan dalam kondisi sudah meninggal dunia.
"Korban ditemukan warga dan dilaporkan ke tim SAR yang saat itu sedang dalam proses pencarian. Hingga pukul 12.00 WIB, jenazah korban dilakukan proses evakuasi," tambahnya.
Sementara Kapolsek Gondanglegi, Kompol Pujiyono saat dikonfirmasi awak media, membenarkan terkait penemuan jenazah di Waduk Sepanjang, yang dulunya adalah lahan sawah yang dikelola oleh Dinas Pengairan Kabupaten Malang, dan saat reformasi, diminta LKMD dikelola sebagai tempat wisata dan kolam pancing.
"Benar, informasi dari pihak keluarga korban kalau Hasan (korban) mulai kemarin pamit mancing dan tidak pulang, sudah dicari tidak ketemu. Dan tadi siang korban ditemukan dalam keadaan mengambang dan meninggal dunia," kata Pujiono kepada tvOnenews.com, Selasa (23/5).
"Korban punya riwayat penyakit epilepsi dan keluarga tidak mau diautopsi dengan membuat pernyataan yang diketahui oleh kades," pungkasnya. (eco/far)