Sumber :
- Edy Cahyono
Tim Densus Tangkap Terduga Teroris Asal Surabaya di Kawasan Kedungkandang Kota Malang
Kamis, 25 Mei 2023 - 07:13 WIB
Malang, tvOnenews.com - Tim Densus 88 anti-teror Mabes Polri menangkap terduga teroris berinisial YR (48) tinggal di sebuah tempat kontrakan di Jalan Labu RT 1 RW 4 Kelurahan Bumiayu Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, pada Selasa (23/5/2023) malam.
YR ditangkap anggota tim densus yang tidak memakai seragam, disaat terduga teroris sedang mengendarai sepeda motor matik di Jalan Kolonel Sugiono Kecamatan Sukun Kota Malang atau tepatnya di dekat Fly Over Kotalama.
Petugas pada hari Rabu ( 24/5 ) sore, melakukan penggeledahan di tempat kontrakannya dan mengamankan barang bukti berupa laptop serta uang tunai Rp 300 ribu.
Kabar adanya penangkapan oleh Densus 88 itu dibenarkan oleh Polresta Malang Kota.
"Iya benar. Tapi nanti biar dari Densus 88 yang berikan komentar. Karena Polresta hanya mendampingi saja," ujar Kapolresta Malang Kota Kombes Budi Hermanto kepada wartawan, Rabu (24/5/2023).
Informasi didapat tvOnenews.com dari Ketua RW setempat bernama Holik, kalau YR baru tinggal di wilayah tersebut pada Minggu (21/5/2023). Dan sehari-harinya, YR bekerja di sebuah pabrik roti dan bertugas mengantar roti ke berbagai toko.
"Tempat kontrakan YR berada dekat dengan pabrik roti yang dikelola oleh anak pemilik ponpes bersama menantunya. Dan sebelumnya, ponpes itu bernama Ibnu Abbas, lalu diprotes warga pada tahun 2018 dan kemudian berganti nama PPTQ Putri Huurun'Inn hingga sekarang," kata Holik kepada tvOnenews.com, Rabu (24/5/2023).
Holik menjelaskan ponpes berada di belakang kios dikhususkan untuk santri perempuan. Pemilik ponpes disebut orang yang membaur dengan warga.Kalau ada wisuda santri itu orang kampung diundang.
"Terus izin ke tokoh masyarakat diperbolehkan, karena kegiatannya hanya menghafal Al- Qur'an kemudian kalau santri itu sudah satu tahun lulus dan kalau ada wisuda santri itu orang kampung diundang," jelasnya.
Sementara itu, pengasuh Ponpes PPTQ Putri Huurun'Inn, Fatiyah memberikan sedikit komentar terkait penangkapan YR tersebut. "Itu karyawan. Mulai Sabtu, Minggu dan Senin. Dan pada Selasa (malam) sudah tidak ada," jujurnya.
Dirinya juga mengaku, tak mengenal secara detail terkait sosok terduga teroris itu. "Saya enggak kenal siapa dia. Bukan salah satu santri, karena kami kan pondok putri," tambahnya.
Pihaknya pun menyebut, bahwa selama bekerja, YR selalu berada di pabrik roti yang letaknya ada di depan ponpes.
"Diluar, di depan pondok (berada di pabrik roti) bukan di dalam pondok. Kalau untuk usaha roti, milik pribadi," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua RT 01, Miftachul Huda mengatakan, bahwa profil dari YR ini tidak terlihat mencurigakan.
"Jadi, orang ini (YR) melamar kerja, minta bantuan sama pemilik Ponpes PPTQ Putri Huurun'Inn. Kemudian, orang ini training di bagian membuat dan mengantar roti milik pondok. Informasinya, baru bekerja selama tiga hari," ujarnya.
Kemudian, pada Selasa (23/5/2023) malam, ia didatangi petugas kepolisian dan mengatakan bahwa YR sudah diamankan.
"Kalau kesehariannya, saya sendiri juga tidak tahu betul, karena baru tiga hari. Namun saat kali pertama bertemu, dan saya tanya identitasnya, tidak ada rasa curiga," imbuhnya.
Huda menerangkan untuk sosok YR berpenampilan biasa. Tinggi badan sekitar 160 sentimeter, kulit kekuningan, dan memiliki jenggot tidak terlalu panjang.
"Kalau awal melihat, ya tidak curiga. Dari pemilik ponpes juga mengatakan demikian, jadi kami hanya memfoto KTP untuk dokumentasi. Orangnya (YR) tinggal di tempat kontrakan berupa bangunan kecil di depan ponpes, yang sebelumnya merupakan toko roti milik ponpes tetapi sudah tutup," terangnya.
Miftachul Huda juga menyebut, bahwa YR bukanlah orang asli Malang. Melainkan, berasal dari Kota Surabaya. "Saat saya lihat KTP nya, ia berasal dari Kecamatan Krembangan Kota Surabaya," pungkasnya. (eco)