Patung Buddha tidur di Batu.
Sumber :
  • edi cahyono

Tradisi Memandikan Patung Buddha Tidur Jelang Tri Suci Waisak

Rabu, 31 Mei 2023 - 19:27 WIB

Batu, tvOnenews.com - Berbagai persiapan dilakukan umat Buddha di Vihara Dhammadipa Arama, Kota Batu menyambut perayaan Waisak beberapa hari lagi. Tak terkecuali tradisi memandikan patung Buddha tidur raksasa. Tradisi ini diawali dengan doa dan membersihkan patung raksasa memakai air kembang yang sarat makna.

Patung Buddha tidur terletak di area sebelah barat Vihara Dhammadipa Arama, Dusun Ngandat, Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo. Patung Buddha tidur raksasa berwarna emas, keberadaannya dipercantik dengan taman dan kolam ikan di sekelilingnya. Patung ini rutin dibersihkan, begitu juga patung dan bagian lainnya di Vihara Dhammadipa Arama.

Bagi umat Buddha, patung raksasa ini bagian tak terpisahkan dari Vihara Dhammadipa Arama. Sebab, menjadi salah satu objek dalam pradaksina ketika Waisak nanti, yaitu prosesi mengelilingi objek-objek yang dihormati dalam ajaran Buddha di area vihara searah jarum jam, dengan posisi objek selalu di sebelah kanan.

Kepala Vihara Dhammadipa Arama Kota Batu, Bhikkhu Kanthi Dharu Mahathera mengatakan, memandikan patung Buddha tidur menjadi tradisi setiap menjelang Waisak. Pembersihan patung raksasa ini melibatkan para Bhikkhu dan Atthasilani.

"Paling penting pada niat kami waktu membersihkan patung Buddha tidur ini, kami mempunyai niat juga membersihkan batin kami dari segala kekotoran," katanya, Rabu (31/5).

Mereka membersihkan kotoran pada permukaan patung dengan sikat. Berikutnya, dibilas dengan air bersih. Tak ketinggalan, relief yang menghiasai pondasi patung Buddha tidur, juga dicuci sampai bersih.

Bhikkhu Kanthi Dharu Mahathera membenarkan, jika pembersihan tidak hanya dilakukan pada patung Budha raksasa saja, namun patung-patung yang lainnya dan tempat pemujaan juga dibersihkan oleh para Bikkhu dan Atthasilani, yang ada di Vihara Dhammadipa Arama.

Lebih lanjut Bhikkhu Kanthi Dharu Mahathera menambahkan, Trisuci Waisak merupakan hari yang agung dan sakral bagi umat Buddha di seluruh dunia. Momen penting memperingati tiga peristiwa dalam kronologi kehidupan Guru Agung Buddha, dengan kesamaan ciri yakni terjadi pada purnama sidi di Bulan Waisak. 

"Peristiwa pertama yaitu kelahiran Pangeran Siddhattha calon Buddha (623 SM) di Taman Lumbini, Kapilavatthu, Nepal. Peristiwa kedua ialah pencapaian pencerahan sempurna, petapa Siddhattha menjadi Buddha pada usia 35 tahun (588 SM) di Bodhgaya, India. Peristiwa ketiga, kemangkatan atau Mahaparinibbana Sang Buddha pada usia 80 tahun (543 SM) di Kusinara, India," jelasnya. 

"Hari Trisuci Waisak 2567 tahun ini jatuh pada tanggal 4 Juni 2023. Guna menghayati momen Trisuci Waisak lebih dari sekadar perayaan suci yang bersifat keagamaan, Sangha Theravada Indonesia mengusung tema Waisak yakni memperkokoh moral, membangun kedamaian bangsa," pungkasnya. (eco/far)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
05:30
02:02
03:14
01:41
00:54
09:38
Viral