- zainal arifin
Ramaikan Kembali Legenda yang Sempat Meredup, Ratusan Pedagang Pasar Turi Buka Toko Serentak
Surabaya, tvOnenews.com - Legenda Pasar Turi sebagai pusat grosir terbesar era tahun 90an di Indonesia dikenal sebagai pusat grosir terbesar kedua setelah Blok M Jakarta. Pasar Turi menjadi pusat grosir untuk suplai segala kebutuhan untuk wilayah Indonesia Timur.
Setelah vakum selama hampir 15 tahun pasca kebakaran besar, geliat ekonomi Pasar Turi Baru (PTB) terus dioptimalkan Pemkot Surabaya. Ratusan pedagang secara serentak mulai beroperasi kemarin, Rabu (31/5). Kegiatan buka toko bareng dipimpin langsung oleh Walikota Surabaya Eri Cahyadi.
Secara simbolis, penyerahan buku stan kepada beberapa pedagang diberikan sebagai upaya memaksimalkan aktivitas perdagangan, serta meringankan beban mereka.
Beberapa kebijakan baru juga diberikan kepada pedagang. Mulai dari penambahan masa waktu hak pakai selama 10 tahun ke depan, pemotongan biaya service charge, denda toko selama tutup, hingga pemberian buku stan.
Dihadapan para pedagang, Eri Cahyadi mengintruksikan terhadap pengelola PTB agar segera memberikan buka stan. Terutama terhadap pedagang yang telah membuka toko.
"Senin 12 Juni 2023, buku stan harus mulai diberikan oleh para pedagang," kata Eri Cahyadi, di PTB kemarin siang.
Dengan pembukaan toko secara serentak, Eri berharap PTB bisa kembali ramai dan pertumbuhan ekonomi terus meningkat. Sehingga, PTB bisa menjadi pusat grosir pada skala nasional, khususnya Indonesia bagian timur.
Selain para pemilik toko, para pelaku UMKM turut dilibatkan dalam upaya meramaikan PTB dengan menyediakan kuota mencapai 300 UMKM, dan tanpa dibebankan biaya sewa toko selama satu tahun. Dari jumlah tersebut, 75 pelaku UMKM telah mulai berjualan.
Yunita Rohana Kurniati, misalnya. Pelaku UMKM binaan Kecamatan Genteng tersebut sudah berjualan di PTB sejak dua bulan lalu, di lantai 4, menyatu dengan area Food Court. Di PTB, aneka kerajinan tangan dijualnya, seperti sandal dan celengan berdesain boneka.
Dalam satu toko tersebut, Yunita tidak hanya berjualan seorang diri. Melainkan join dengan teman pelaku UMKM lainnya yang bergerak di bidang fashion. Seperti pakaian dan tas motif batik ecoprint.
"Sebelum puasa (Maret) sudah mulai jualan di sini. Walaupun belum banyak, tapi alhamdulillah setiap hari ada barang jualan, ada aja yang laku. Sehari, Rp100 ribu-Rp200 ribu berhasil dikantongi," kata warga Peneleh gang 5 tersebut.
General Manager PTB Teddy Supriyadi mengatakan, dari 4500 kios yang terjual, 1300 toko mulai beroperasi.
"Dari 1300 kios, 400 toko buka pada bulan Mei," kata Teddi Supriyadi.
Sesuai dengan instruksi Wali Kota Surabaya, mereka (pedagang) yang telah berjualan akan segera diberikan buku stan. Begitu pun untuk program perpanjangan waktu hak pakai selama 10 tahun. Hanya saja, kebijakan tersebut hanya berlaku terhadap toko yang secara konsisten telah buka selama satu tahun.
"Minimal toko buka selama satu tahun. Di bawah itu, perpanjangan masa waktu hak pakai akan kembali dipertimbangkan. Sesuai dengan instruksi dari pemkot Surabaya," ujar Teddy. (zaz/far)