- Suara Muhammadiyah
Viral Rombongan Bocah SD Muhammadiyah Study Tour ke Jepang, Ternyata Peserta Pertukaran Pelajar
Jakarta, tvOnenews.com - Study tour atau karyawisata di sekolah merupakan momen yang paling ditunggu oleh siswa. Kebanyakan sekolah akan memilih destinasi ke luar kota, bahkan ke luar pulau untuk para siswa berwisata bersamaan.
Jika biasanya destinasi study tour yang populer adalah Yogyakarta hingga Bali, sebuah sekolah dasar memutuskan untuk study tour ke luar negeri. Hal ini tampak dalam unggahan akun TikTok hendra_adityaa.
Dalam video yang dibaikan, rombongan bocah SD tampak berjalan berurutan sambil memakai jaket yang sama. Ternyata, rombongan itu berasal dari SD Muhammadiyah 4 Surabaya.
Ternyata mereka adalah peserta Istudex atau Internasional Student Exchange 2023 SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat) ke Jepang
Mereka menyambangi dua lokasi destinasi wisata sejarah yang harus dikunjungi di kota Nagoya yaitu Nagoya Castle dan Musium Toyota.
Pagi hari, kota industri ini udaranya sejuk. Suhu udara mencapai 21 derajat celcius. Matahari tampak tertutup awan. Seperti biasa pukul 07.00 (waktu bagian Nagoya, Jepang) 12 siswa peserta I-studex ke Jepang bergegas menuju ruang makan (Shokudo). Mereka antri mengambil menu yang tersedia. Setiap restauran di negara sakura ini memiliki cara penyajian yang berbeda-beda. Pagi ini restauran Cypress Nagoya Hotel menyajikan menu di meja makan yang sudah disediakan. Semua pengunjung melayani diri sendiri untuk sarapan. Setiap tamu boleh mengambil jenis menu sesukanya.
Seperti dikutip dari Suara Muhammadiyah, setelah selesai sarapan pagi, 12 siswa bergegas menuju lobi dan menyerahkan kunci kamar hotel ke resepsionis. Di luar hotel bus sudah menunggu. masing² anak membawa koper dan rangselnya masing² untuk diletakkan di dekat Pak Sopir. Sopir bus dengan pakaian seragam putih hitam membuka bagasi tanpa bantuan kenek. Koper dimasukkan bagasi satu per satu tanpa banyak bicara.
Siswa masuk bus duduk dengan santai sesekali bercanda dengan temannya. Mas Gusti (tim leader dari Farbrig Education Founder and Programmer) mengajak anak² untuk berdoa naik kendaraan. Kemudian dilakukan briefing agar mereka tetap menjaga ketertiban selama perjalanan, kekompakan tim, serta kebersihkan lingkungan di bus dan tempat yang dituju, Nagoya Castle.
Jarak Nagoya Castle dan Cypress Nagoya Hotel tempat anak² menginap tidak terlalu jauh. Perjalanan bus membutuhkan waktu sekitar 10 menit. Setelah briefing tak lama kemudian sopir sudah memberi kode ke guide lokal asli Indonesia yang sudah tinggal di Jepang selama 36 tahun ini (Nana Mstsumoto). “Anak-anak lokasi Nagoya Castle sudah dekat. ayo bersiap- siap” katanya.
Andra peserta kelas 4 itu kegirangan. “Asyik, kita ke Nagoya Castle”. Kemudian teman-teman di sekitarnya spontan merespons, “betul Ndra”.
“Anak-anak kalian keluar bus satu per satu. Tertib dan kita menyeberang bersama-sama. Tunggu lampu hijau kita baru menyeberang”. Kata Mas Gusti sambil mendekat ke seluruh siswa.
Berbaris rapi dua-dua di depan pintu Castle, anak-anak menunggu tiket masuk dari Nana San. Sesekali Mas Gusti menertibkan anak² dan mengulangi pesan yang sudah disampaikan pada waktu di dalam bus tadi.
Kedatangan rombongan Istudex Mudipat ke Nagoya Castle lebih pagi. Pintu Castle belum dibuka. 5 menit kemudian dari arah pintu Gerbang Castle ada suara upacara tradisi pembukaan pintu gerbang. Selesai upacara pembukaan pintu gerbang utama dibuka dan pengunjung dipersilahkan masuk. Anak² dengan tertib berjalan menuju Castle. Di dalam Nagoya Castle yang dibangun sekitar 400 tahun yang lalu anak² berkeliling dan melihat dari dekat.(ebs)