- agus wibowo
Lemas! Jadi Tersangka, Biduan Dangdut Pacitan yang Bunuh Bayinya Bakal Dipenjara 15 Tahun
Pacitan, tvOnenews.com - Polisi telah menetapkan status Hikmah Satwika Kuncoro Putri (23), biduan dangdut pelaku pembunuhan dan pembuangan terhadap bayi yang dilahirkan sendiri, sebagai tersangka. Satwika terancam hukuman 15 tahun penjara.
Kasatreskrim Polres Pacitan, Andreas Heksa mengatakan ancaman hukuman didasarkan dari jeratan pasal kepada Hikmah Satwika Kuncoro Putri di kasus tersebut.
"Satwika dijerat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak. Dengan hukuman maksimal 15 tahun penjara," jelasnya (12/6).
Andreas Heksa menambahkan, bayi yang dilahirkan dalam kondisi hidup itu, diduga mengalami kekerasan fisik hingga mengalami kematian. Hal tersebut didapat dari sejumlah luka memar pada tubuh bayi dan saat ditemukan bayi dalam keadaan kepala retak pada Kamis (4/5) sekira pukul 15.30 WIB di perkebunan warga di Kecamatan Tegalombo.
"Ini berupa analisis sementara, terdapat kekerasan fisik pada tubuh bayi yang dibuang
(korban). Kekerasan diperkirakan sesaat atau setelah melahirkan. Ini masih kita gali dan kami masih lakukan kajian hasil visum," imbuhnya.
Pihak kepolisian masih akan mengusut kasus tersebut secara tuntas dan melakukan pengembangan guna mengetahui kemungkinan terlibatnya tersangka lain.
Sesuai dengan arahan, tentu Satreskrim Polres Pacitan akan melakukan penegakan hukum yang tegas dan berkeadilan sesuai dengan fakta hukum yang ada. Melakukan penegakan hukum yang transparan dan berkeadilan bagi semua pihak.
Hikmah Satwika Kuncoro Putri, perempuan muda yang diketahui berprofesi sebagai biduan dangdut Pacitan itu, tega menghabisi nyawa bayi yang dilahirkannya sendiri dan membuangnya di semak-semak perkebunan milik warga di Kecamatan Tegalombo.
Entah bagaimana cara Satwika menghilangkan nyawa anaknya sendiri itu. Menurut dari pengakuannya kepada polisi, Satwika melahirkan bayi di kamar mandi rumahnya dan dalam kondisi masih hidup meletakannya dalam koper. Bayi berjenis kelamin perempuan tersebut disimpan di kamarnya sebelum dibuang.
Sementara itu, hingga kini Polres Pacitan tidak melakukan gelar perkara dan rilis kepada media untuk konsumsi publik. (asw/far)