- miftakhul erfan
Dikeluhkan Warga, Ular Beracun di Hutan Wilis yang Baru Dilepas Kembali Diburu
Madiun, tvOnenews.com - Puluhan tim relawan gabungan dan BPBD Kabupaten Madiun, akhirnya kembali diterjunkan ke hutan lereng Gunung Wilis, Minggu kemarin, untuk mencari ular jenis King Kobra yang telah dilepaskan relawan pada Kamis (1/6).
Pencarian kembali ular King Kobra di Dusun/Desa Kandangan, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun ini, dilakukan setelah adanya laporan warga yang merasa resah dan khawatir dengan dilepaskannya ular berbisa tersebut, di area hutan dekat Wahana Wisata Air terjun Kerto Embo, Desa Kandangan Kecamatan Kare Madiun.
Kalaksa BPBD Kabupaten Madiun, Muhammad Zahrowi membenarkan adanya komplain atau laporan dari warga masyarakat terkait keresahan pelepasan ular King Kobra tersebut, di dekat wisata.
"Sebagaimana laporan warga, menindaklanjuti itu kami dan pihak relawan yang ahli di bidang ular melakukan pencarian, ke lokasi dimana ular tersebut dilepaskan," kata Zahrowi, Senin (12/6).
Sebanyak 22 personel Exalos, 10 personel Sosial Madiun, tujuh personel Perhutani, tujuh personel Destana Kare dan 25 relawan BPBD, bekerja sama mencari seekor ular berbisa sepanjang 3,5 meter tersebut.
Tak hanya membawa perlengkapan khusus untuk menangani dan mencari ular berbahaya, mereka juga menerjunkan dua ekor anjing pelacak untuk membantu menyisir dan mencari ular itu agar lebih efisien.
"Setelah dua jam mencari, alhamdulillah ular King Kobra bisa ditemukan tidak jauh dari lokasi pelepasliaran pertama kemarin," ungkapnya.
Sebelumnya diketahui salah satu organisasi relawan melakukan pelepasliaran tiga ular hasil penangkapan laporan warga di pemukiman warga Desa Klumutan Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun sepekan lalu.
Tiga ular yang dilepasliarkan itu diantaranya, satu ekor ular King Kobra dan dua ekor ular Sanca Kembang. Namun yang paling dikhawatirkan adalah keberadaan ular King Kobra.
Sementara itu, Gianto Kasun Kandangan juga menyampaikan setelah pelepasan ular King Kobra sepanjang 3,5 meter itu, warga jadi takut untuk beraktivitas di area tersebut.
“Selain dekat wisata air terjun, kata warga memang jalur tersebut adalah jalur dimana para warga ke hutan mencari rumput dan pakan ternak,” terang Gianto.
Mengetahui kini ular yang keberadaannya meresahkan warga berhasil tertangkap, tentu berbagai pihak merasa lega dan senang bisa menjaga keamanan dan kenyamanan warganya.
“Alhamdulilah mas, tentu warga sekarang sudah lega, akhirnya warga saya bisa beraktivitas normal kembali," \iImbuhnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, setelah berhasil ditangkap kembali, ular berjenis Ophiophagus Hannah itu, sementara akan diamankan oleh relawan Exalos yang memang membidangi terkait satwa ular.
Pihak relawan juga akan berkoordinasi dengan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur untuk tindak lanjut penanganan ular yang masuk dalam kategori satwa konservasi tersebut. (men/far)