- tvOne - miftakhul erfan
Bercocok Tanam dengan Sistem Hidroponik, Manfaatkan Lahan Kosong Bernilai Ekonomis
Sehingga dengan program ini, mahasiswa KKN berusaha memberikan sosialisasi atau pengenalan hidroponik sekaligus bagaimana cara membuat sarana menanam dengan sistem hidroponik secara sederhana yakni menggunakan media paralon dan air.
“Alhamdullilah masyarakat tadi antusias sekali ya, terbukti dari undangan yang kami sebar datang semua, dan juga banyak warga yang bertanya bagaimana cara pembuatannya,” imbuh Agus.
Sedangkan metode hidroponik yang diberikan kepada warga Desa Belotan adalah menggunakan sistem Wick, karena metode ini tidak menggunakan pompa air namun dengan cara pengisian air terjadwal, yakni pagi dan sore.
“Meski metode yang kita berikan yang paling sederhana, namun jika dilakukan dengan sekala besar ini bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah, juga sangat berdampak positif bagi masyarakat yang pasti bisa mengarah ke perkembangan usaha pertanian ataupun perdagangan,” sambungnya.
Terpisah, Kartinah (48) warga Desa Belotan peserta sosialisasi mengaku bersyukur bisa mendapat ilmu baru. Bahkan banyak ibu-ibu rumah tangga yang ingin membuat dan mempraktikkannya minimal menanam sayur untuk kebutuhan masak sehari-hari.
“Bersukur sekali mas dan mbak mahasiswa ini menandakan sosialisasi hidroponik. Sebenarnya banyak mas yang ingin membuat tapi bingung mulainya dari mana. Ya minimal nanam sayuran buat masak sehari-hari itu aja,” ujar Kartinah sambil mendengarkan sosialisasi.
Namun demikian, kendala dalam program kuliah kerja nyata (KKN) dalam praktiknya menanam sistem hidroponik di lingkungan masyarakat pasti ada kendala, diantaranya faktor lingkungan, pengadaan bibit tanaman, cuaca yang tidak menentu. Sehingga salah satu solusi adalah melakukan tanam hidroponik di dalam rumah atau (ruangan). (men/gol)