- edi cahyono
Update Dua Anak SD yang Hanyut di Sungai Brantas, Tim SAR Terjunkan Tujuh Regu dan Empat Perahu Karet
Malang, tvOnenews com – Peristiwa dua anak SD yang hanyut di Sungai Brantas Bumiayu Kota Malang pada Senin siang kemarin, baru dilaporkan pukul 17.30 WIB, malam. Tim SAR Gabungan Malang yang langsung dikomandani Basarnas Surabaya, melakukan pencarian kedua korban di hari pertama, pada Selasa (20/6).
Komandan Tim dari Basarnas Andy Pramuji mengatakan, dalam opsar di hari kedua pencarian dua anak SD bernama Risky Putra Wijayanto (10) dan Rifki Satriyo Wibowo (11), tim SAR gabungan menerjunkan tujuh regu (tim) untuk mendukung kekuatan dalam pencarian terhadap kedua korban yang hanyut.
"Kita turunkan tujuh tim penyisiran aliran Sungai Brantas mulai dari lokasi awal hingga terjauh sampai Waduk Bloboh Kepanjen, bahkan sampai di titik terakhir yaitu Waduk Sengguruh Kepanjen Malang," ujar Andy kepada awak media, Selasa (20/6).
Ditambahkan Andy, dalam pencarian ini, didukung kekuatan empat buah perahu karet, dua buah perahu sayak dan 15 buah tubing.
"Semua kekuatan ini guna mendukung menemukan kedua korban yang kemarin dilaporkan hanyut di Sungai Brantas masuk wilayah Jalan Talas RW 05, Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang," imbuhnya.
Lanjut, tim SAR gabungan sudah melakaukan penyisiran baik melalui darat maupun air sementara ini, sampai daerah Kendalpayak, Pakisaji.
"Ya sudah berjarak tiga sampai empat kilometer, namun hingga sampai saat ini, kedua korban belum ada tanda-tanda ditemukan," jelas Andy.
Berita sebelumya, Risky Putra Wijayanto (10) siswa SDN 4 Bumiayu kelas 4 dan Rifki Satriyo Wibowo (11) yang sekolah di SDN Jodipan kelas 5 dikabarkan hanyut saat mandi di Sungai Brantas.
“Anak saya yang bernama Ragat Aditya (10) bersama teman-temannya yang lain bermain dan berenang di Sungai Brantas (pukul 10.00 WIB). Kata anak saya, sudah janjian dari semalam kemarin,” kata Siti Junaidah menceritakan kronologi kejadian.
"Kedua korban bersama enam temannya pergi ke sungai untuk mandi (sepulang sekolah), namun nahas saat mereka berenang, kedua korban tidak dapat diselamatkan karena terseret pusaran air sungai," ujarnya.
Lanjut, keenam temannya berhasil selamat dan berusaha saling tolong menolong atau saling tarik menarik hingga terluka bagian punggung ketika berusaha menolong.
"Mereka sempat meneriaki korban, namun korban udah hilang terbawa pusaran air. Keenam anak ini berlari ketakutan pulang namun baru berani cerita ke orang tuanya setelah sholat ashar, dan warga berusaha mencari namun kedua korban belum ditemukan," pungkasnya. (eco/far)