- zainal arifin
Laskar Sholawat Nusantara Dukung Polri Rehab Makam Para Wali dan Ulama Pejuang Kemerdekaan
Surabaya, tvOnenews.com - Presiden Laskar Sholawat Nusantara (LSN) Muhammad Fawait mengapresiasi ide cemerlang Polri untuk merehab makam para wali dan ulama di nusantara. Disamping itu, Polri juga akan melakukan pembinaan kepada pelaku UMKM-UMKM yang ada di sekitar makam tersebut.
"Kami sangat takjub dan mengapresiasi ide cemerlang yang lahir dari Polri atas rencana merenovasi pesarean atau makam para tokoh agama, para ulama, Wali Songo, para kiai dan para habaib. Polri juga akan melakukan pembinaan kepada UMKM-UMKM di sekitar pesarean, ide ini sangat brilian," katanya, Senin (19/6).
Apresiasi kepada Polri ini bagi pria yang juga Bendahara GP Ansor Jawa Timur sangat beralasan. Salah satunya yakni cermin pancasilais
"Polri betul-betul ingin mengingatkan sejarah kepada kita, kepada generasi penerus bangsa bahwa sejarah nusantara ini tidak lepas dari para tokoh agama, tokoh ulama, para kiai dan para wali termasuk Wali Songo," terangnya.
Dijelaskan Gus Fawait, bagaimana dulu kemerdekaan bangsa Indonesia juga hasil jerih payah dan peran konkret para ulama dengan fatwa dan arahan kepada masyarakat untuk merebut kemerdekaan.
"Ajaran Hubbul Wathon Minal Iman, cinta tanah air atau nasionalisme bagian dari iman dan para ulama ini merupakan simbol dari beberapa ajaran pancasila, maka saya katakan kebijakan ini sangat pancasilais," ujarnya.
Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jatim ini mengutarakan bahwa pancasila bukan hanya dihafal, tapi juga diamalkan dari kebijakan Polri ini.
"Tentu ini menguatkan pondasi pancasila kepada kita, kepada generasi penerus bangsa dan juga memperkuat NKRI," imbuhnya.
Selain merehab makam, Polri juga akan membina para pelaku UMKM yang ada disekitar wisata religi tersebut.
"Saya sebagai DPRD justru malu, keduluan Polri. Bagaimana, Polri betul-betul ingin membina dan menggerakkan ekonomi kerakyatan yang disinergikan dengan wisata religi. Menurut saya ini out of the box, sangat brilian. Karena tidak semua orang berfikir kesana. Bahkan, Pemerintah daerah belum berfikir sejauh ini, tetapi sudah didahului oleh Polri," bebernya.
Dengan mengembangkan UMKM tersebut, secara tidak langsung juga memaksimalkan eksternalitas positif berupa dampak ekonomi. Hal ini sebagai gerakan religius diiringi dengan gerakan meningkatkan ekonomi dari warga sekitar.
"Harapan kami ini bisa ditiru oleh pemerintah daerah sehingga bisa memaksimalkan obyek-obyek wisata religi untuk membuat masyarakat lebih religius, lebih pancasilais dan juga bisa mensinergikan dengan kebijakan yang juga berdampak pada sektor ekonomi, khususnya ekonomi informal, UMKM. Ujungnya pasti akan mengentas kemiskinan," pungkas Gus Fawait. (zaz/far)