- tvOne - edy cahyono
Jualan Pinang Sirih, Mahasiswa Unitri asal Wamena Raih Cuan Ratusan Ribu Rupiah Per Hari
Malang, tvOnenews.com - Tradisi nginang merupakan kegiatan mengunyah kinang yang terdiri dari pinang, sirih, gambir, tembakau, kapur, dan cengkih. Nginang merupakan sebuah tradisi warisan yang dahulu biasa dilakukan oleh orang yang suka memakan kudapan. Kalau saat ini bisa diibaratkan seperti permen atau makanan ringan lainnya.
Masyarakat Jawa masih sangat percaya terhadap dampak positif dari tradisi nginang. Hal ini dapat dibuktikan masih banyak nenek-nenek masyarakat Jawa yang masih melakukan tradisi nginang, mereka yakin bahwa dengan melakukan nginang maka gigi akan terasa sehat dan kuat.
Namun lambat laun tradisi nginang jarang dijumpai di masyarakat Jawa yang hidup diperkotaan pada umumnya apalagi diabad modern ini.
Tradisi nginang ini bukan saja masyarakat Jawa saja, namun masyarakat Indonesia Timur juga menyukai nginang khususnya masyarakat di Provinsi Papua.
Bahkan para pemudanya yang kuliah di berbagai kota, khususnya yang kuliah di kota Malang ini masih suka nginang atau makan pinang sirih.
Peluang makan sirih (nginang) ini menjadi ide cemerlang Oim Lanni, mahasiswa asal Distrik Wamena, Kabupaten Jaya Wijaya Papua, Provinsi Papua yang masih tercatat sebagai mahasiswa Universitas Tribuana Tunggaldewi (Unitri).
Pasalnya, dibalik kesibukan Oim dalam menjalankan aktivitas perkuliahan, dirinya turut merintis usaha sekaligus memperkenalkan budaya makan sirih pinang yang jarang dilakukan oleh Mahasiswa Papua di Kota Malang.