- tim tvone - happy oktavia
Kunjungi Posyandu dan Puskesmas di Banyuwangi, Menkes Budi Gunadi Dengar Cerita dan Curhatan Para Kader Kesehatan
Banyuwangi, tvOnenews.com – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengunjungi Banyuwangi akhir pekan lalu. Budi mengunjungi Posyandu dan Puskesmas, hingga bercengkerama akrab dengan para kader kesehatan dan tenaga kesehatan.
Saat tiba di Posyandu Seruni, Kelurahan Sobo, Menkes Budi yang didampingi Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani disambut dengan penampilan dan yel-yel berisi motivasi kerja para kader kesehatan. Kader yang mayoritas adalah ibu-ibu itu, tampil lincah dihadapan Budi.
Setelahnya, mereka mengantar Budi menengok program-program dan layanan posyandu. Salah satu yang ditonjolkan adalah Bengkel Sakinah, program besutan Bupati Ipuk, berupa ruang konsultasi kesehatan keluarga.
Disana, Budi melihat bagaimana para kader tersebut menjalankan perannya dalam promosi kesehatan mental keluarga. Budi tampak menyimak apa yang disuguhkan para kader tersebut.
"Saya melihat posyandu disini aktif. Kader-kadernya semangat. Saya berharap, dengan kader yang bersemangat, layanan kepada masyarakat bisa baik," kata Budi.
Dalam kunjungan itu, Budi berdialog dengan puluhan kader posyandu. Mereka berinteraksi, berdiskusi, dan bercanda. Mendapat kesempatan berdialog, salah satu kader dengan semangatnya langsung bertanya kepada Budi.
Siti Badriyah, kader kesehatan yang telah bertugas selama 13 tahun, berharap Kemenkes menggelar pelatihan kader di Jakarta.
"Kami ini sudah terbaik Pak di sini. Supaya kami lebih berkembang, kalau bisa ya diundang ke Jakarta. Dilatih di ibukota gitu lho Pak," seloroh Siti yang disambut gelak tawa oleh Budi.
Budi menjelaskan, Kemenkes tengah menyiapkan program pelatihan untuk 3 juta kader posyandu se-Indonesia. Mereka akan dilatih sesuai dengan tingkat keterampilan masing-masing.
"Kemenkes akan melatih para kader posyandu. Kita training kembali, kenapa? Karena kami ingin kader itu tidak hanya menjaga kesehatan balita dan ibu hamil, tapi juga lansia, remaja. Jadi ke depan itu kader harus menyentuh semua siklus hidup, semua usia," papar Budi.
Kemenkes, kata Budi, juga tengah menyusun peraturan agar para kader posyandu bisa diakui secara resmi di sistem pemerintahan.
"Biasanya kan anggarannya untuk kader ini bersifat sukarela. Saat ini kami sedang formalisasikan. Mudah-mudahan tahun depan bisa berjalan, ada insentif resminya,” kata Budi.
Kader lain, Yuli Estianti, menyampaikan para kader di Posyandu Seruni membuat produk sabun ekoenzim dan kini telah diproduksi dan siap dipasarkan dalam waktu dekat.
"Bagaimana pak caranya, produk kami yang ramah lingkungan bisa dibantu pemasarannya. Ini akan menyemangati kami," kata Yuli.
Elis, kader lainnya, berkisah soal lika-liku perjuangan kader posyandu. Ia mengingat salah satu kasus yang pernah ditangani di Bengkel Sakinah yakni masalah kesehatan jiwa ibu yang baru saja melahirkan.
“Dengan pendampingan intens kami, ibu tersebut akhirnya bisa dikuatkan sehingga proses menyusui tak terganggu. Awalnya si Ibu depresi,” cerita Elis.
Mendengar cerita dan curhatan para kader, Budi mengapresiasi kerja mereka. Apalagi, para kader mampu menihilkan angka kematian ibu dan bayi selama setahun terakhir.
“Luar bisa kader di sini,” ujarnya.
Selain bertemu para kader, Budi juga bertemu dengan tenaga kesehatan untuk mendapat masukan terkait pembangunan kesehatan di daerah. Budi tampak berdiskusi asyik dengan sejumlah dokter, termasuk dari jajaran Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Banyuwangi.
“Ya semalam bertemu dan ngobrol-ngobrol juga dengan Ketua IDI Banyuwangi, banyak masukan yang disampaikan. Mulai masalah penambahan fasilitas di RSUD hingga penanganan kesehatan lintas sektoral,” kata Budi. (hoa/hen)