Ini Sosok Panji Gumilang, Pemimpin Pondok Pesantren Al Zaytun di Mata Warga Dusun Siraman, Kabupaten Gresik

Gresik, tvOnenews.com - Masyarakat di Dusun Siraman, Desa Sembung Anyar, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, tidak asing lagi dengan sosok pemimpin Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat, Syekh Panji Gumilang. Panji dikenal warga sebagai orang baik yang suka membantu warga di tempat kelahirannya dan sejumlah desa di sekitarnya.

Setiap tahunnya, tepatnya di momen Hari Raya Idul Fitri dan ketika Hari Raya Idul Adha, beliau selalu membagikan ratusan paket sembako dan menyumbangkan sapi kurban yang kemudian dagingnya dibagi-bagian kepada seluruh warga. Tahun ini saja ada dua sapi yang dikirim beserta beras dan minyak goreng untuk dibagikan kepada ratusan warga sekitar, yang meliputi Dusun Siraman, Gopaan, dan Karanganyar Dukun Gresik.

"Idul Adha nanti dibagikan kepada masyarakat sekitar, termasuk dengan daging kurban," tutur Adik Panji Gumilang, Abdul Wahib kepada awak media.

Adik Panji Gumilang ini juga menyatakan bahwa pemberitaan ajaran menyimpang di pondok pesantren Al Zaytun adalah fitnah. Menurutnya orang-orang bisa melihat pribadi Panji Gumilang tidak seperti yang ramai dibicarakan selama ini.

"Banyak fitnah. Banyak video yang dipotong-potong diberitakan tidak benar, disampaikan tidak benar. Dia sejak kecil seorang pendidik. Pejuang di dunia pendidikan," lanjutnya.

Abdul Wahib lalu menjelaskan, di lingkungan tempat tinggalnya kental dengan lingkungan pondok pesantren. Bahkan setelah mengenyam pendidikan di sekolah rakyat, Panji Gumilang pernah masuk Pondok Maskumambang Kecamatan Dukun Gresik, lalu ke Pondok Pesantren Gontor, baru melanjutkan pendidikan di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta sekarang menjadi UIN Syarif Hidayatullah.

Seperti dikabarkan sebelumnya, pihak keluarga dan sejumlah tetangga Panji yang ada di Gresik pondok pesantren Al Zaytun itu sejak kecil sudah berada di lingkungan pesantren. Tepatnya di Dusun Siraman, Desa Sembung Anyar, Kecamatan Dukun. 

Panji Gumilang merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Dia tinggal di rumah berukuran 10×50 meter. Rumah luas itu terlihat sederhana, masih didominasi kayu tua persis seperti bangunan saat awal berdiri. 

Banyak foto Panji Gumilang bersama para tokoh dipajang di ruang tamu. Salah satunya dengan mantan Presiden Timor Leste Xanana Gusmao.

Nama Panji Gumilang sendiri bukan nama sejak lahir. Nama tersebut disematkan setelah Panji mempersunting perempuan idaman asal Banten, Jawa Barat.

“Nama aslinya Abdus Salam. Nama Panji Gumilang dari Kiai Banten setelah nikah dengan orang Banten. Sama seperti adiknya saudara ketiga Yusuf Datok Agung Sidayu. Nama Datok Agung Sidayu juga berasal dari Thailand,” kata Munawwir (66), warga Dusun Siraman, Desa Sembung Anyar, Kecamatan Dukun. 

Dia menjelaskan bahwa Panji Gumilang sejak kecil bersekolah di desa setempat. Di masa sekolah dasar ia sekolah rakyat Dukun, yang sekarang menjadi SDN Kalirejo. Kemudian melanjutkan pendidikan agama di Pondok Maskumambang dan Ihyaul Ulum. 

“Kalau pagi sekolah formal di Maskumambang, siangnya diniyah di Ihyaul Ulum,” ucapnya. 

Tak berhenti disitu, Panji Gumilang melanjutkan pendidikan sekolah menengah atas di Pondok Gontor. Disana, Panji sering menjadi Imam Masjid saat pulang dari pondok, bahkan menjadi khotib saat Jumatan, serta mengajar ngaji Al- Qur’an di Dusun ini. 

“Saya termasuk muridnya. Sistem mengajarnya sangat menyenangkan. Tidak pernah menampakkan organisasi. Menerangkan agama tidak pernah menampakkan kelompok. Netral orangnya,” ucap dia. 

Panji Gumilang pun melanjutkan jenjang pendidikan kuliah di Jakarta. Menurut Munawwar, berdasarkan penuturan Panji saat pulang ke rumah kelahirannya, dia tidak pernah izin orang tua untuk pergi ke Jakarta. Namun, setelah berada disana Panji menjadi seorang pendidik yang sukses hingga membangun pondok Al- Zaitun. (mhb/hen)