- zainal arifin
Viral! Mobil Boks dan Pengemudinya Diamuk Para Pengiring Jenazah, Kok Bisa??
Surabaya, tvOnenews.com - Beredar video pengendara mobil boks dikeroyok oleh sejumlah warga di tengah jalan. Mobil boks hitam bernopol L 9743 CO itu berhenti dan dirusak oleh massa hingga kaca depan pecah.
Selain itu, seorang sopir juga terkena sasaran amukan warga dengan dipukul hingga dilempar helm.
Video yang diunggah oleh akun twitter @lhayesno itu menuliskan bahwa penyebab dari pengeroyokan tersebut karena mobil mencoba menyerobot saat para warga tengah membawa jenazah.
“Infonya: Karena melewati kerumunan orang yang mau antar jenazah... Sopir boks yang mau antar barang ini dipukuli, segitu terganggu kah.. Apakah sebrutal ini bangsa ini?,” tulis @lhayesno dalam postingan tersebut.
Sementara itu, Kapolsek Semampir Surabaya, Kompol Nur Suhud membenarkan kejadian itu.
Suhud mengatakan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (6/7) lalu sekitar pukul 15.00 WIB di Jalan Sasak, Ampel, Surabaya.
Suhud menyampaikan bahwa kejadian ini bermula saat mobil ambulans yang membawa jenazah hendak melintas.
Di depan mobil ambulans itu terdapat mobil boks yang tak mau memberi jalan kepada ambulans untuk mendahuluinya.
Bahkan, mobil boks itu malah menabrak seorang pengawal ambulans yang menggunakan motor bernama Samsul.
“Mobil boks ada di depan ambulans tidak memberi jalan, malah menabrak Samsul (pengawal mobil jenazah),” jelas Suhud kepada wartawan, Selasa (11/7).
Usai menabrak pengawal ambulans, pengendara mobil boks itu malah tidak mau berhenti.
Hingga akhirnya mobil boks itu dihentikan oleh warga sekitar, kemudian sopir dikeroyok.
“Mobil box tidak mau berhenti, akhirnya dihentikan oleh warga,” terangnya.
Atas kejadian itu, sopir mobil boks pun dibawa ke Polsek Semampir untuk diperiksa. Sedangkan pengawal ambulans dibawa ke RSUD Dr Soetomo Surabaya.
Namun, kasus ini tidak dilanjutkan ke proses hukum lantaran korban dan sopir mobil boks memilih jalur damai.
“Untuk korban laka dan sopir boks sudah diperiksa,” ungkapnya.
“Karena saling kenal dan salah paham, kemudian diselesaikan secara musyawarah oleh kedua pihak. Korban mencabut laporannya dan saling memaafkan,” tambahnya. (zaz/far)