- wawan sugiarto
Pengungsi Bencana Banjir Bandang Lumajang Mulai Keluhkan Gangguan Kesehatan, Ini Penyebabnya
Lumajang, tvOnenews.com - Memasuki hari ke delapan masa tanggap darurat bencana banjir bandang Lumajang, sebanyak 445 warga terdampak masih bertahan di tujuh titik lokasi pengungsian, salah satunya di Balai Desa Nguter Kecamatan Pasirian, Jumat (14/7).
Di Balai Desa ini, masih terdapat 176 jiwa pengungsi dari usia balita hingga dewasa yang merupakan pengungsi asal Dusun Kedung Wringin, Desa Nguter.
Selama tinggal di tempat pengungsian, warga mengaku semua kebutuhan sehari-hari telah tercukupi. Namun akibat kurang tidur dan nafsu makan berkurang, sejumlah pengungsi mulai mengalami gangguan kesehatan.
"Sejak tiga hari terakhir saya kurang enak badan. Sedikit pusing dan batuk-batuk. Tensi juga agak tinggi," kata Wiwid Widyawati, usai menjalani pemeriksaan kesehatan kepada tvOnenews.com, Jumat (14/7).
Wiwid mengaku, selama tinggal di pengungsian memang kurang tidur dan kurang nafsu makan, meskipun secara rutin pasokan makan diberikan setiap hari.
"Sudah delapan hari ngungsi, ndak(tidak) enak makan dan kurang tidur. Tadi sudah dikasih obat dan vitamin. Mudah-mudahan segera membaik," imbuhnya.
Sementara itu, untuk melayani dan menangani keluhan kesehatan para pengungsi, Posko Kesehatan juga disiagakan di lokasi dan siap melayani selama 24 jam.
"Kita siaga 24 jam, rata-rata keluhan pengungsi ya sakit kepala, demam, batuk dan meriang serta gangguan perut akibat asam lambung naik. Penyebabnya karena pengungsi kurang tidur dan nafsu makan yang berkurang," ujar Koordinator Posko Kesehatan, Ema Fitriana.
Secara umum, Ema juga menyebutkan bahwa belum ditemukan gangguan kesehatan yang bersifat parah. Semua keluhan gangguan kesehatan pengungsi bisa tertangani dengan baik.
"Sejauh ini tidak ada keluarga kesehatan yang parah. Semua bisa kita atasi dan persediaan obat juga tercukupi hingga masa tanggap darurat berakhir 20 Juli nanti, " pungkasnya. (wso/far)