- tim tvone - zainal ashari
Paguyuban Kepala Desa Jawa Timur, Hari Ini Dijadwalkan Datangi Panggilan Bakesbangpol Jatim, Ada Apa ?
Surabaya, tvOnenews.com - Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Paguyuban Kepala Desa di Jawa Timur, dijadwalkan akan diperiksa Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Jatim. Pemanggilan ini terkait pencatutan logo Pemprov dalam undangan acara silaturahmi bersama Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Jatim, Eddy Supriyanto mengatakan, pihaknya sudah berkomunikasi via telepon dengan perwakilan Paguyuban Kades Jatim. Hasilnya, sejumlah kepala desa akan memberikan klarifikasi secara langsung ke Pemprov Jatim.
"Per telpon tadi, mereka hari ini akan ketemu saya jam 13.00 di kantor (Bakesbangpol Jatim) untuk klarifikasi," ujarnya (18/7).
Terkait pembinaan atau bahkan sanksi yang bakal diberikan kepada Paguyuban Kades Jatim, Eddy masih belum dapat memastikannya. Pihaknya menunggu penjelasan secara langsung dari pihak paguyuban.
"Kita lihat besok saja (apakah sanksi atau pembinaan)," ucap dia.
Eddy juga menjelaskan kalau penggunaan logo Pemprov Jatim oleh Paguyuban Kades Jatim itu menyalahi aturan, apalagi dipakai untuk kegiatan berbau politik.
"Logo Jer Basuki Mawa Beya, digunakan untuk kop kedinasan pada pemerintahan Pemprov Jatim," tegas dia.
Yang dimaksud Pemprov, sambung Eddy, terdiri dari banyak Aparatur Sipil Negara (ASN). Nah, semua ASN harus taat pada hukum, netral dan tidak berpolitik.
"Politik kita (ASN) politik kebangsaan, pelayanan kepada publik dan menyejahterakan masyarakat," kata dia.
"Jadi apabila logo itu dipakai oleh Paguyuban (Kades Jatim) untuk berpolitik, maka sangat merugikan Pemprov Jatim," imbuh Eddy.
Terpisah, perwakilan Paguyuban Kepala Desa Jatim, Juniarto mengaku salah karena sudah memakai logo tersebut. Pihaknya juga sudah menyampaikan permintaan maaf kepada Pemprov Jatim.
"Kami atas nama koordinator paguyuban perkumpulan Kepala Desa se-Jatim mohon maaf atas kekeliruan menggunakan logo Pemprov Jatim yang kami pasang dalam undangan tersebut," katanya.
Meski telah mengakui kesalahannya, pihaknya juga akan melaporkan sejumlah temuan kelompok kepala desa lain yang juga melakukan hal yang sama terkait dukungan nya kepada Prabowo Subianto.
“Kami juga menemukan bentuk dukungan lain dari sejumlah kepala desa lain yang juga mengarahkan dukungannya kepada salah satu tokoh politik seperti Pak Prabowo dan Pak Anis, nanti juga akan kita laporkan,” pungkasnya. (zaz/hen)