- dimas farik
Waspada! Kawanan Hiu Paus Tutul yang Mati di Bawah Jembatan Suramadu Ternyata Mengandung Virus Berbahaya
Bangkalan, tvOnenews.com - Tiga kawanan ekor ikan hiu paus tutul yang terdampar di pesisir Desa Labang Barat, Kecamatan Labang Bangkalan, yang tersebar di tiga titik berbeda, ditemukan dalam keadaan mati dan kondisi tubuhnya sudah membusuk.
Petugas gabungan dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bangkalan dan tim dokter dari Unair Surabaya melakukan observasi dan penelitian ke lapangan, terkait matinya ikan hiu paus tutul di bawah Jembatan kaki Suramadu.
Berdasarkan temuan sementara dari petugas di lapangan, ikan mamalia tersebut diketahui mati karena alami infeksi di dalam tubuhnya. Dan infeksi tersebut mengandung virus berbahaya hingga berpotensi menular ke manusia.
"Kami sampaikan di sini bahwa ikan hiu di dalam tubuhnya adanya potensi infeksi. Bisa saja penyakit ini menular ke manusia bisa juga tidak. Harapannya agar ikan tersebut tidak dikonsumsi oleh warga karena terindikasi mengarah ke sana (penyakit berbahaya)," Kata drh. Bilqisthi Ari Putra, salah satu tim peneliti dari Unair Surabaya pada Rabu (19/7).
Bilqisthi mengatakan, matinya ikan hiu belum diketahui pasti penyebabnya, karena ia masih melakukan pengujian laboratorium di Surabaya
"Untuk penyebab matinya ikan hiu, masih dalam pengujian di laboratorium di Surabaya. Namun yang pasti, terindikasi adanya infeksi yang cukup berat dan berpeluang menular. Kita sampaikan ke masyarakat jangan dikonsumsi dan jangan dimanfaatkan," tuturnya.
Terkait penemuan di lapangan, menurut drh. Bilqisthi, diketahui dalam tubuhnya terdapat sejumlah sampah plastik yang bersarang di lambungnya.
"Ada beberapa temuan di lapangan terhadap sejumlah sampah plastik, berupa botol, sedotan baik mulai dari lambung sampai ke belakang ikan, namun itu hanya kejadian sewaktu-waktu saja, tidak ada kaitan dengan infeksinya," jelasnya.
Ikan hiu paus tutul dengan panjang tiga sampai lima meter, ditemukan sudah mati saat kondisi air laut sedang surut. Diduga sementara, ikan yang ditemukan nelayan sekitar, terdampar karena terbawa gelombang arus air laut, kemudian terseret ke pinggir pantai hingga terjebak di antara batu karang. (fds/far)