Lestarikan Tradisi Nenek Moyang, Warga di Lumajang gelar sedekah desa.
Sumber :
  • tim tvone - wawan sugiarto

Peringati Tahun Baru Islam 1 Muharam 1445 H, Warga di Lumajang Gelar Sedekah Desa

Jumat, 21 Juli 2023 - 16:53 WIB

Lumajang, tvOnenews.com - Beragam cara dan tradisi dilakukan warga, menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharam 1445 H atau 1 Suro dalam kalender Jawa. Di Desa Bades, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, secara rutin warga dan pemerintahan desa melakukan kegiatan bersih desa atau sedekah desa. 

Berbeda dengan tradisi desa lainnya, selain mengarak tumpeng dan gunungan hasil bumi, dalam kegiatan ini juga digelar kirab budaya, yang menampilkan sejumlah atraksi kesenian lokal, salah satunya tarian Godril. 

Di samping itu, Kepala Desa dan seluruh perangkatnya juga dilibatkan dalam iring-iringan pawai, dengan tujuan agar semakin dekat dengan masyarakat. 

"Ini tradisi tahunan setiap bulan Suro atau menyambut Tahun Baru Islam. Semua perangkat tingkat desa hingga RT kita libatkan semua. Semua mengikuti pawai biar semakin dekat dan menyatu dengan warga," kata Kepala Desa Bades, Sahid kepada tvOnenews.com, Jumat (21/7). 

Sahid menyebutkan, dalam kegiatan bersih desa ini sebanyak 12 tumpeng dan gunungan hasil bumi diarak berkeliling kampung menuju halaman Balai Desa untuk diperebutkan. 

"Tumpeng dan gunungan hasil bumi yang diperebutkan ini merupakan bentuk rasa syukur kami atas hasil panen yang melimpah selama. Semua warga sangat antusias dalam kegiatan ini. Ada 12 tumpeng dan gunungan yang diperebutkan," jelas Sahid. 

Puncak acara bersih Desa Bades ini diakhiri dengan kegiatan doa bersama dilanjutkan dengan ruwatan masal dan pagelaran wayang kulit semalam suntuk. 

"Sebagai puncak acara, kami juga menggelar doa bersama dilanjutkan dengan acara ruwatan masal dan pagelaran wayang kulit semalam suntuk," imbuhnya. 

"Selain bentuk ungkapan rasa syukur, kami juga berharap dengan pelaksanaan kegiatan tradisi warisan nenek moyang ini, desa kami semakin makmur, maju dan damai, serta dijauhkan dari segala bentuk musibah maupun bencana," pungkasnya. 

Sementara itu, Vivi Adinata Rohmah yang ikut dalam kegiatan rebutan tumpeng dan gunungan hasil bumi mengaku sangat gembira bisa mengikuti tradisi unik ini, setelah 10 tahun tidak bisa mengikuti karena harus menjadi pekerja migran di Taiwan. 

"Ini semacam nostalgia. Dulu sebelum kerja di Taiwan, saya tidak pernah absen mengikuti tradisi rebutan tumpeng dan gunungan. Saya pribadi berharap, kedepan kegiatan ini terus dilestarikan agar generasi mendatang tetap mengetahui dan terus melestarikan tradisi leluhur ini," ungkap Vivi. (wso/hen) 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:37
03:27
15:26
14:16
02:25
03:14
Viral