- tim tvone - happy oktavia
Stok Langka, Ratusan Warga di Banyuwangi Antre Berpanasan Berburu Elpiji 3 Kg
Banyuwangi, tvOnenews.com - Operasi pasar gas elpiji 3 kg diserbu warga Banyuwangi, Senin (24/7). Saat dibuka, warga langsung antre panjang.
Meski harus berpanas, warga tetap bertahan. Maklum, sejak beberapa minggu terakhir, pasokan elpiji 3 kg makin langka dan warga kesulitan membeli. Kegiatan pasar murah elpiji ini digelar Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Banyuwangi.
"Saya sudah antre 1 jam hanya untuk 1 tabung elpiji 3 kg. Harganya ditawarkan Rp16.000. Syaratnya, menunjukkan KTP," kata Iwan (43), salah satu warga.
Kelangkaan elpiji 3 kg dirasakan warga sejak satu bulan terakhir. Setiap harinya warga harus berjuang mendapatkannya, karena pasokannya langka. Tak jarang warga harus berkeliling ke toko dan kios yang menjual gas melon ini.
"Itu pun sering sulit. Terkadang ada, kadang juga tidak. Tapi kebanyakan di toko-toko itu stoknya habis," ujar warga Kelurahan Lateng ini.
Begitu mendengar ada operasi pasar murah gas elpiji 3 kg bersubsidi, warga langsung berebut, apalagi harganya murah. Di pasaran, elpiji 3 kg dijual Rp23.000 hingga Rp24.000 per tabung.
Operasi pasar elpiji ini digelar di 12 kecamatan, diantaranya Kecamatan Banyuwangi, Rogojampi, Genteng, Muncar, Cluring, Kalipuro, Srono, Purwoharjo, Giri, Glagah, Licin, dan Wongsorejo.
"Operasi murah ini digelar menyusul adanya kelangkaan gas elpiji 3 kg di pasaran," kata Sekda Banyuwangi, Mujiono.
Pihaknya menyiapkan 1600 hingga 2.500 tabung gas elpiji 3 kg selama operasi pasar. Kelangkaan gas elpiji ini dipicu sejumlah faktor. Salah satunya, pertumbuhan UMKM yang memicu juga tingginya permintaan gas elpiji, ditambah padatnya acara hajatan masyarakat.
Karena itu, rencana inventarisasi akan dilakukan agar distribusi tidak salah sasaran. Pihaknya juga akan meminta tambahan kuota gas elpiji 3 kg ke Pertamina.
"Kami harapkan masyarakat jangan terlalu khawatir, jangan sampai ada panic buying," pintanya. (hoa/hen)