- happy oktavia
Parah! Dampak Kelangkaan Elpiji Tiga Kilogram, Banyak Pedagang Makanan di Banyuwangi Tutup
Banyuwangi, tvOnenews.com - Kelangkaan elpiji tiga kilogram mulai “membunuh” para pedagang makanan di Kabupaten Banyuwangi. Mereka banyak yang tutup akibat kesulitan mendapatkan gas melon tersebut. Kondisi ini membuat para pelaku UMKM kesulitan menyambung hidup.
Aksi libur massal berjualan ini mulai terasa sejak empat hari terakhir. Awalnya, mereka memilih bertahan dengan sisa gas elpiji yang ada. Namun, begitu habis, para pedagang kesulitan membeli gas tiga kilogram.
“Saya sudah empat hari libur jualan. Gasnya tidak ada. Ini masih pesan sama teman yang kerja di agen,” keluh Ali, salah satu penjual mie keliling di Kabat, Banyuwangi, Sabtu (29/7).
Raibnya gas tiga kilogram ini dirasakan paling parah. Sebab, hampir semua toko kehabisan stok. Meski ada operasi pasar, para pedagang tidak bisa berbuat banyak. Selain harus antre, jatah yang diberikan maksimal hanya satu tabung.
“Kalau membeli hanya boleh satu tabung. Ini hanya cukup untuk memasak. Kalau dipakai berjualan, jelas tidak mungkin,” keluh Yanto (38), penjual cilok di Genteng, Banyuwangi.
Para pelaku usaha mikro ini berharap segera ada solusi terkait kelangkaan gas elpiji. Sebab, mereka dipastikan tidak bisa bekerja jika elpiji tiga kilogram terus menghilang. Padahal, kebutuhan hidup harus tetap berjalan.
“Kalau tidak ada gas, bagaimana kami berjualan,” keluhnya lagi.
Kelangkaan elpiji tiga kilogram memunculkan fenomena baru di Banyuwangi. Warga terpaksa memesan dulu alias booking ketika akan membeli elpiji melon. Itupun, datangnya pasokan gas belum bisa dipastikan. Wajib booking ini terpaksa dilakukan untuk menghindari kehabisan stok. Warga memesan dulu ke toko langganan untuk bisa membeli gas elpiji. Jika tidak, dipastikan tidak mendapatkan pasokan gas.
“Gas elpiji tiga kilogram sekarang sulit. Jadi, harus pesan dulu. Nanti, kalau gasnya datang dikabari,” kata Sulistiyani (36), warga Genteng Kulon, Kecamatan Genteng.
Beberapa hari terakhir kelangkaan elpiji tiga kilogram terus melanda Banyuwangi. Operasi pasar juga terus digelar. Setiap titik dialokasikan sekitar 1.600 tabung. Total, ada 19.200 tabung yang disiapkan untuk 12 titik operasi pasar.
Data dari Pertamina, pasokan elpiji tiga kilogram di Banyuwangi mencapai 52.000 tabung per hari. Jumlah ini sama persis di tahun sebelumnya. Namun, tahun ini terjadi peningkatan konsumsi elpiji di masyarakat. Sehingga, pasokan tak seimbang dengan kebutuhan.
Terkait kelangkaan elpiji tiga kilogram, Pertamina berencana menambah kuota sekitar 32 persen. Jumlah ini akan disebar ke 1.700 pangkalan di Banyuwangi. (hoa/far)