Ratusan Walimurid Demo SDN di Gresik, Gara-gara Anaknya Diwajibkan Beli Buku.
Sumber :
  • tim tvone - habib

Gegara Diwajibkan Beli Buku di Sekolah, Ratusan Walimurid SDN 19 Gresik Demo

Selasa, 1 Agustus 2023 - 09:49 WIB

Gresik, tvOnenews.com - Gara-gara anaknya diwajibkan membeli buku di sekolah, ratusan walimurid di Gresik menggelar aksi demo dengan menggeruduk kantor UPT SDN 19 Gresik di Kelurahan Indro, Kecamatan Kebomas, Senin (31/7). Mereka menuntut kejelasan dari pihak sekolah terkait kebijakan yang mewajibkan siswa membeli buku paket di sekolah dengan besaran hingga ratusan ribu rupiah.

Dari pantauan di lapangan, massa walimurid yang didominasi ibu-ibu sejak pagi memadati area gedung SDN 19 Gresik. Mereka bahkan rela lesehan tanpa alas di halaman gedung sekolah. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang datang sembil menggendong bayi atau balitanya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, demo walimurid itu dipicu kebijakan sekolah yang mewajibkan para siswanya membeli buku paket. Besarannya pun berbeda-beda setiap kelas. Kelas 1 sebesar Rp563 ribu, kelas 2 Rp606 ribu, kelas 3 Rp500 ribu, kelas 4 Rp812 ribu, kelas 5 Rp843 ribu dan kelas 6 Rp583 ribu.

"Kedatangan kami untuk meminta kejelasan mas, uang itu untuk apa saja. Karena sudah tanya walikelas tidak ada yang bisa menjawab. Akhirnya ini datang kesini," kata Lasmo, salah satu walimurid saat ditemui awak media di area UPT SDN 19 Gresik.

Walimurid lain juga menyebut kebijakan itu sangat memberatkan. Apalagi bagi orang tua yang memiliki lebih dari dua anak. 

"Anak saya kelas 3 jadi kena Rp500 ribu. Ini sangat memberatkan karena diwajibkan, kalau tidak beli kasihan anaknya," kata seorang ibu yang meminta namanya dirahasiakan.

Menurutnya, dulu tidak pernah ada kewajiban membeli buku di sekolah, walimurid bisa membeli di luar. 

"Sekarang, buku tulis juga wajib beli di sekolah. Harganya Rp6 ribu per satu buku, beli 10 buku. Belum lagi beli LKS (lembar kerja siswa). Dari dulu tidak pernah ada permasalahan, baru ini," tegasnya.

Sayangnya hingga berita ini dikabarkan, pihak sekolah belum bisa dimintai keterangan. Sebab, saat proses audiensi antara sekolah dan paguyuban walimurid belum menghasilkan titik temu. Audiensi berjalan alot bahkan sudah berlangsung lebih dari 1 jam. (mhb/hen)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
05:29
01:44
01:26
01:31
02:50
03:27
Viral