- happy oktavia
Menko Polhukam Kampanyekan Cegah Stunting di Banyuwangi
Banyuwangi, tvOnenews.com - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD turut ambil peran dalam kampanye pencegahan stunting hingga ke daerah-daerah. Terbaru Mahfud MD bersama sejumlah petinggi penting negara, seperti MenPAN-RB Abdullah Azwar Anas, Kepala Balai Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi hingga Kepala BKKBN Hasto Wardoyo melakukan kunjungan kerja di Banyuwangi, Selasa (1/8).
Para petinggi negara ini membawa semangat gotong royong dalam percepatan penurunan stunting di Indonesia. Targetnya, menuju Indonesia emas di tahun 2045.
"Apabila persoalan stunting dapat dituntaskan, Indonesia akan menjadi bangsa yang kuat, mampu bersaing dengan negara maju lainnya," ujar Mahfud.
Menurutnya, penurunan stunting merupakan program prioritas nasional. Pemerintah mentargetkan angka stunting di Indonesia bisa turun seiring masifnya program yang digalakkan.
"Hingga akhir tahun 2024 presiden mentarget angka stunting di Indonesia bisa turun menjadi 14 persen," jelasnya.
Stunting, kata Mahfud, merupakan persoalan kompleks. Penyebabnya, angka kemiskinan dan pola hidup. Penyelesaiannya seluruh pihak harus terlibat. Lalu, Indonesia memiliki modal sosial dan filosofi hidup mengakar yang bernama gotong royong. Filosofi itu diformulasikan dalam penanganan stunting.
"Ke depan, Indonesia harus menjadi Indonesia hebat. Target 2045 akan menjadi Indonesia emas. Adalah Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur," tegasnya.
Mahfud optimistis proyeksi Indonesia bakal terwujud. Sebab, berdasarkan penghitungan yang jelas, tahun 2045 Indonesia akan menjadi negara di urutan ke-4 atau ke-5 yang memiliki kekuatan ekonomi terbesar di dunia.
"Sekarang kita sudah masuk ekonomi terbesar ke-20. Akhir tahun 2030 atau 2035 akan menjadi negara terbesar ke-6 atau ke-7 secara ekonomi. Kita mungkin akan berada di lima besar kekuatan ekonomi dunia di tahun 2045," cetusnya.
Mahfud mengapresiasi langkah Pemkab Banyuwangi dalam pengentasan stunting. Melalui berbagai program, kabupaten ini layak menjadi contoh keseriusan daerah dalam memerangi kasus anak kurang gizi.
"Banyuwangi patut menjadi contoh bagi daerah lain. Banyuwangi memiliki program yang dibuat juga sistematis. Sehingga angka stuntingnya dapat ditekan dengan baik," bebernya.
Pemkab Banyuwangi memiliki skema penanganan stunting berbasis aplikasi. Fungsinya melakukan kontroling dan intervensi sesuai nama serta alamat tempat tinggal.
"Sehingga sistematis, melalui aplikasi ini bisa terpantau problemnya apa intervensinya nanti seperti apa, sehingga bisa lebih tepat sasaran," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Banyuwangi juga memiliki program belanja tanggal cantik yang dilakukan setiap bulan. Program ini juga diprioritaskan untuk penanganan stunting. Saat tanggal cantik, ASN di Banyuwangi akan berbelanja bahan pangan. Targetnya memberi dampak ke pelaku usaha kecil. (hoa/far)