- m syahwan
Mahasiswa Stikes Hafshawaty Probolinggo Sulap Daun Pepaya Jadi Obat Herbal Pereda Nyeri Haid Wanita
Probolinggo, tvOnenews.com - Lima Mahasiswa Stikes Hafshawaty Zainul Hasan Genggong Probolinggo, berhasil menyulap daun pepaya menjadi obat herbal peredah nyeri haid wanita hingga mampu menyabet Gold Medal dalam kompetisi World Youth Stem Invention & Innovation, Organizing Committee di Kuala Lumpur, Malaysia.
Titis Maysaroh, Mahasiswi Stikes Hafshawaty Genggong menyampaikan, jika prestasi tertinggi yang berhasil diraih itu berkat dukungan dan do'a para guru, orang tua dan pengasuh Ponpes Zainul Hasan Genggong serta kekompakan kerja tim.
"Kompetisi di Kuala Lumpur Malaysia tahun ini diikuti oleh 30 negara, total ada 916 tim dan 2800 peserta. Diantaranya Indonesia, Cina, Malaysia, Thailand, Singapore, Philippines, Iran, Turkey, South Korea, Mexico, Vietnam, Irlandia dan banyak lagi yang lain," jelasnya.
Hasil karya produk inovasi mahasiswa Stikes Hafshawaty tersebut diberi nama Hafshy Papaya's Stikes Hashwaty dan menggunakan bahan yang mudah didapatkan dan dijumpai yaitu daun pepaya.
"Produk itu berupa ekstrak daun pepaya dengan metode dekantasi yang memiliki efek anti nyeri yang dikhusus kan untuk nyeri saat haid, namun produknya masih dalam uji invitro atau uji lab dan diperlukan untuk penelitian berlanjut," imbuhnya.
Sementara itu, Nur Hamim sebagai ketua Stikes Hafshawaty mengatakan, perolehan medali emas (Gold medal) oleh kelima mahasiswanya sangatlah bagus dan bisa menjadi contoh bagi mahasiswa yang lain.
"Lima mahasiswa berprestasi itu adalah Titis Maysaroh, Andi Kurniawan, Farhatus Sholehah, Yulia Fika Nur Azizah dan Rania Ratu Latifah, dari prodi S1 Farmasi Klinik dan Komunitas. Selain itu mahasiswa Stikes Hashawaty juga mendapat Pendalaman Materi FARMASI dengan Kategori LIFE SCIENCE," katanya
Di lain sisi, KH. Moh Hasan Mutawakil Alallah, Ketua Yayasan Hafshawaty Zainul Hasan Genggong menambahkan, sangat mengapresiasi atas keberhasilan anak didiknya hingga mampu menyabet kejuaraan di tingkat internasional.
"Alhamdulillah, tapi mahasiswanya harus lebih giat lagi dan tidak berhenti di sini, untuk berprestasi yang lebih banyak dan tinggi. Jangan pernah merasa puas dengan prestasi saat ini, melainkan teruslah berpacu dalam meraih kesuksesan yang lebih besar," ucapnya.
Beruntung dalam waktu empat atau lima pekan lagi, perguruan tinggi Stikes Hafshawaty akan ada perubahan bentuk menjadi Universitas Hafshawaty Bin Hasan. (msn/far)