- tvOne - sandi irwanto
Cegah Paham Radikalisme di Kalangan Anak Muda, Para Mubaligh di Surabaya Rapatkan Barisan
Surabaya, tvOnenews.com - Prihatin dengan banyaknya masyarakat, khususnya anak muda yang terlibat gerakan radikal yang menjurus aksi teroris, para mubaligh atau pendakwah merapatkan barisan.
Mereka melakukan koordinasi dan konsolidasi guna mencegah masyarakat khususnya kalangan genarasi muda dari paham radikal. Mereka akan bergerilya baik secara online maupun offline untuk meluruskan narasi-narasi negatif maupun berita bohong (hoax), yang mengajak anak muda untuk berbuat radikal.
Ratusan mubaligh atau pendakwah merapatkan barisan untuk melakukan koordinasi dan konsolidasi pasca dikukuhkan sebagai pengurus daerah Badan Koordinasi Mubaligh Indonesia (Bakomubin), Jawa Timur, yang digelar di aula Madrasah Aliyah Negeri (MAN), Jalan Wonorejo, Rungkut Surabaya, Minggu siang (20/8).
Para mubaligh atau pendakwah ini merasa prihatin dengan banyaknya masyarakat khususnya anak muda yang terpapar paham radikalisme, dan terlibat gerakan terorisme di Indonesia. Seperti diantaranya seorang pegawai PT KAI di Bekasi Jawa Barat, yang baru saja ditangkap Tim Densus 88, karena diduga terlibat jaringan teroris.
Karena itu, para mubaligh atau pendakwah ini akan terus melakukan gerilya di masyarakat dengan memberikan pencerahan langsung melalui majelis atau kajian-kajian di sekolah, kampus, dan kampung-kampug. Tak hanya langsung terjun ke masyarakat, mereka juga bergerilya secara online dengan meluruskan narasi-narasi negatif atau berita bohong (hoax).
“Ke depan bukan hanya urusan kenakalan remaja yang kita urusin tapi lebih dari itu. Kita akan mengantar generasi-generasi ekstrimis, narasi yang hoax kita luruskan, supaya apa anak-anak muda yang ada tidak salah paham, tidak mudah terpengaruh oleh narasi-narasi yang mereka buat dengan retorika yang mereka buat, mereka menghiasi narasinya dengan sedemikian rupa, sehingga orang yang tidak paham khususnya orang awam mereka akan terpengaruh dengan narasi tersebut,” ungkap M Saiful Anam, Ketua DPD Bakomobin Surabaya.
Tak hanya memberikan pencerahan kepada masyarakat atau anak muda terkait pemahaman radikalisme, namun di tahun politik ini, para mubaligh juga tidak ingin masyarakat terbelah hanya karena perbedaan pilihan politik maupun pilihan Capres Cawapres dalam Pilpres 2024 mendatang. Karena itu, mereka juga akan memberikan materi dakwah yang sejuk dan santun/ serta tidak memasukkan materi pilihan politik di setiap dakwahnya.
“Sebentar lagi itu momen 2024, Nah ini sangat luar biasa nanti ketika kita tidak bisa menerima media atau teknologi yang beredar dengan apa, tidak menguasai narasi yang mereka buat, bisa-bisa bukan hanya pemuda yang terpengaruh dengan ajakan-ajakan oknum yang mengajak hal-hal yang tidak positif, bahkan dari orang-orang tua,” jelas Saiful Anam.
“Bisa jadi mereka tidak tahu maksud dan tujuan mereka menyampaikan dengan sedemikian rupa, sehingga mereka terpengaruh akhirnya mereka terjebak masuk ke ranah politik. Bukan kita tidak boleh masuk ke politik, tetapi kita jangan sampai dipengaruhi oleh politik, kita jangan sampai dijadikan alat politik yang akan menjadi perpecahan,” tandasnya. (msi/gol)