- m syahwan
Petani Tembakau di Probolinggo Mengeluh, Harga Mahal Gudang Masih Belum Buka
Probolinggo, tvOnenews.com – Memasuki panen raya tiba, harga tembakau di Kabupaten Probolinggo cukup tinggi yakni mencapai Rp68 ribu hingga Rp69 ribu per kilogramnya.
Namun sayang, mahalnya harga tembakau tersebut masih menjadi keluhan para petani tembakau setempat. Karena gudang besar tembakau hingga akhir Agustus 2023 ini masih belum buka.
Suliman, petani asal Kecamatan Paiton mengungkapkan, jika gudang besar yang biasa membeli tembakau dari petani sampai saat ini belum buka seperti Gudang Garam, Sampoerna dan Bentoel.
“Padahal sudah hampir masuk puncak panen raya tembakau (panen daun atas) di wilayah timur Kabupaten Probolinggo, artinya masa panen tembaku ini hampir selesai. Seharusnya dengan harga tembakau mencapai Rp69 ribu ini, gudang-gudang besar sudah buka kenapa belum buka juga,” terangnya, Kamis (24/8).
Lebih lanjut Suliman menambahkan, sekarang para petani tembakau hanya memasok tembakau ke gudang kecil saja.
"Anehnya hal itu selalu terjadi setiap tahun, pada masa panen datang. Diduga terkesan ada permainan oleh gudang besar, seakan sengaja menghindar dari harga mahal tersebut, harusnya kan sudah dibuka," tambahnya.
Sementara itu, Sekretaris Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Probolinggo, Mohamad Hasin menanggapi keluhan petani tembakau, gudang besar seperti Gudang Garam, Sampoerna dan Bentoel, seharusnya sudah membuka lebar untuk mengambil tembakau dari petani.
“Harganya mahal, sekarang Rp68 ribu hingga Rp69 ribu per kilogramnya. Tapi mengapa gudang besar tersebut masih belum buka. Setiap musim panen, gudang memang seperti itu, nunggu harga murah, baru buka,” ungkapnya.
“Saya sebagai Sekretaris APTI, mendesak agar gudang besar itu buka secepat mungkin, untuk membantu para petani tembakau di Kabupaten Probolinggo, yang kini telah memasuki masa panen dan hampiar selesai,” tegasnya
Di lain sisi, Anggota DPRD Kabupaten Probolinggo, Muhammad Nurudin, juga mendesak agar gudang besar tembakau yang ada di Kabupaten Probolinggo, secepatnya dibuka dan tidak menunggu harga murah kemudian baru dibuka.
“Bagimanapun, petani tembakau saat memasuki masa panen harus diprioritaskan. Karena mereka telah berjuang merawat daun tembakau untuk menghasilkan yang terbaik. Biaya perawatan mahal, apalagi pupuk subsidi saat ini juga sulit didapat,” paparnya.
Diharapkan gudang tembakau jangan sampai mempermainkan para petani tembakau di Kabupaten Probolinggo. (msn/far)