- tim tvone - sandi irwanto
Pintu Sekolah Digembok, Siswa dan Guru SMK Prapanca 2 Kecewa, Kedatangan Wawali Armudji Dinilai Tak Ada Solusi
Surabaya, tvOnenews.com – Seorang siswa SMK Prapanca 2 Surabaya marah-marah saat Wakil Walikota Surabaya Armudji mendatangi sekolah mereka yang sedang konflik, Jumat (25/8). Siswa tersebut marah karena pintu gerbang sekolah yang digembok tidak dibuka. Wawali Armudji tidak berani membuka gerbang meski para siswa meminta agar bisa belajar, karena konflik sekolah ini masih dalam proses persidangan.
Sendy Yudha Darmawan, salah seorang siswa SMK Prapanca 2 Surabaya ini marah sambil berjalan ke arah mobil yang ditumpangi Wakil Walikota Surabaya Armudji, yang hendak meninggalkan sekolah. Bahkan, Sendy ini sempat mengetuk pintu mobil Armudji, namun tidak digubris dan mobil terus melaju keluar dari area sekolah.
“Kalau termpat berpindah-pindah seperti ini tidak efektif belajar mengajarnya, juga kalau praktek itu tidak leluasa karena tempat kecil dan disekat untuk ruangan kelas lain. Sehingga kalau belajar itu ramai,” ungkap Sendy Yudha Dharmawan.
“Sedangkan kita punya gedung sekolah sendiri tapi digembok. Karena itu kami para siswa dan guru ingin gerbang sekolah ini dibuka sehingga bisa belajar mengajar disana. Kedatangan Wawali ini tidak ada hasil dan tidak ada solusi,” ujarnya.
Para siswa SMK Prapanca 2 berharap kasus ini bisa cepat diselesaikan sehingga mereka bisa belajar mengajar dengan normal di dalam sekolah tersebut. Jika gerbang sekolah ini tetap digembok para siswa akan menggelar aksi unjuk rasa.
“Ya, kami akan menggelar aksi unjuk rasa di depan sekolah dan di kantor dinas pendidikan Kota Surabaya,” imbuh Sendy dengan lantang.
Sendy Yudha dan ratusan siswa SMK Papanca 2 yang berlokasi di Jalan Taman Intan Nginden Timur 1 no 2 ini, kecewa dengan kedatangan Wakil Walikota yang dinilai tidak membantu menyelesaikan permasalahan sekolah. Pasalnya, para siswa ini ingin kembali belajar di sekolah. Namun kedatangan Wawali tidak bisa membuka gembok gerbang sekolah.
“Kedatangan Pak Wawali cuma sebentar. Hanya lihat-lihat saja. Pintu gerbangnya nggak dibuka. Padahal kami berharap gerbangnya bisa dibuka dan kami bisa masuk. Jadi kedatangannya itu sia-sia karena gak ada solusi,” ujar Romlah, salah satu staf SMK Prapanca 2 Surabaya.
“Yaaini kan sama dengan kami, guru dan para siswa diberi PHP atau Pemberi Harapan Palsu oleh Pak Wawali. Sungguh kami kecewa karena tidak ada jalan keluar dari permasalah ini,” imbuhnya.
Wakil Walikota Surabaya Armudji mengaku tidak berani membuka pintu gerbang sekolah, karena kasus sengketa ini masih dalam persidangan gugatan perdata di pengadilan.
“Saya gak berani kalau membuka gembok gerbang sekolah ini. Kita tunggu saja proses gugatannya sudah berjalan di Pengadilan. Meski sekolah ini tanahnya milik Pemkot Surabaya tapi saya nggak berani, tunggu proses persidangan selesai aja,” kilah Wawali Armudji.
Seperti diberitakan sebelumnya, pintu gerbang SMK Prapanca 2 digembok oleh mantan Kepala Sekolah bernama Soewandhi, karena ada perselisihan dengan pihak Yayasan Pendidikan Wartawan Jawa Timur, yang menaungi sekolah tersebut. (msi/hen)